Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya itu, ketika semester dua, ia mulai mengajar di SD Muhammadiyah dan semester enam, ia mulai mengajar di SMK Negeri 3 Stasiun Tugu Gowongan Jogja.
Namun rahasia yang ia simpan itu lama kelamaan terpaksa harus ia bongkar ketika ia mendapatkan beasiswa. Di mana untuk mendapatkan beasiswa itu, diharuskan mendapatkan tanda tangan dari orangtuanya.
"Orang tua tidak tahu kalau saya kuliah. tahunya sudah semester 6 gara-gara saya dapat beasiswa, harus tanda tangan orang tua," jelas Ahmad yang mengambil gelar doktor pendidikan matematika UPSI Malaysia.
Saat mengajar itulah perjalanan hidupnya terus berubah, setelah mendapatkan beasiswa, ia pun diangkat menjadi asisten dosen di IKIP Muhamadiyah Jogja sampai lulus. Lalu karirnya meningkat menjadi dosen di kampus tersebut selama dua tahun di UAD hingga akhirnya pindah ke Purwokerto.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait