PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Masyarakat Indonesia dikagetkan dengan kabar dinaikannya BBM bersubsidi dengan angka yang lumayan tinggi. Pemerintah hari ini, Sabtu (3/9/2022) resmi menaikkan harga BBM.
Kebijakan ini menuai respon dari kalangan mahasiswa di Provinsi Kepulauan bangka Belitung (Babel). Aliansi BE Babel mengatakan dalam kondisi masyarakat saat ini khususnya wilayah Bangka Belitung yang banyak sekali problem ekonomi di kalangan masyarakat, kebijakan ini tentu merupakan pukulan telak bagi masuarakat umum.
"Umumnya pendapatan masyarakat Bangka Belitung tak lebih dari sektor perkebunan, nelayan, hingga pertambangan. Kondisi saat ini ada salah satunya dari sektor perkebunan kelapa sawit harga yang jatuh anjlok, dan juga dari berbagai sektor lainnya. Belum lagi harga pangan yang melonjak tinggi dipasaran, ini tidak relevan dengan penghasilan masyarakat saat ini dalam menghadapi hal tersebut," ujar Muhammad Dzuljalali, Koordinator Daerah Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se - Bangka Belitung, dalam keterangan resminya.
Dikatakannya, Babel yang dihadapi dengan inflasi 7,7% tentu memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap bahan pangan dipasaran hingga melonjak tinggi melewati harga biasanya.
"Pada hari ini tepatnya 3 September 2022 presiden Republik Indonesia resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kami dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se - Bangka Belitung bersama kampus yang tergabung didalamnya, meminta tegas pimpinan pemerintahan provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik Gubernur maupun DPRD Provinsi Bangka Belitung untuk membatalkan kenaikan tarif BBM," katanya.
Berikut ini 4 tuntutan Aliansi BEM Babel kepada Pemerintah:
1. Meminta pemerintah provinsi kepulauan Bangka Belitung mendesak pemerintah pusat untuk tetap tidak menaikkan harga BBM subsidi.
2. Meminta pimpinan provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk segera mengambil sikap mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi.
3. Meminta pimpinan pemerintahan provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk tetap terus mengawali dan menyampaikan point tuntutan daerah kepada pemerintah pusat secara berkelanjutan.
4. Menyerukan kepada seluruh elemen kemahasiswaan, kepemudaan, buruh, petani dan seluruh lapisan masyarakat Bangka Belitung untuk bersama-sama membangun gerakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah menaikkan Harga BBM bersubsidi
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait