BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Bangka Barat meminta masyarakat untuk waspada dengan ancaman Demam Berdarah (DBD). Salah satunya, diminta untuk memastikan tempat penampungan air terkontrol dari jentik nyamuk.
"Yang perlu kita cermati musim penghujan potensi terjadinya, tempat penampungan air pasti meningkat. Kami harapkan disetiap rumah tidak ada tempat penampungan air yang tidak terkontrol, boleh ada penampungan air tapi dipastikan tidak boleh ada jentik. Boleh dikuras atau menggunakan abate yang tersedia dimasing-masing puskesmas," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, M. Putra Kusuma, Rabu (10/11/2021).
Saat ini, tercatat ada 55 kasus DBD terjadi di Bangka Barat. Musim penghujan menjadi salah satu penyebab terjadinya penambahan kasus DBD.
"Peningkatan yang sifatnya sama dari tahun ke tahun, di bulan penghujan memang peningkatan fluktuasi kecenderungan peningkatan kasus memang terjadi. Ini bukan di satu daerah tapi di seluruh daerah sama, pola epidemiologi siklusnya sama," ucapnya.
Walaupun terdapat 55 kasus sepanjang 2021, namun tidak ada kasus kematian yang diakibatkan oleh DBD.
"Yang kami upayakan tidak ada kematian kasus DBD, case fatality rate harus 0. Tidak ada yang meninggal dan ini yang kami upayakan, berapa pun kasusnya harusnya tidak boleh ada yang meninggal," katanya.
Sementara itu dari angka 55 kasus DBD saat ini, terjadi penurunan kasus jika dibandingkan data tahun lalu. Pada 2020 diketahui untuk DBD terdapat 212 kasus, dengan angka kematian 0,5 persen.
"DBD tahun kemarin kasusnya 212 kasus, mematiannya 0,5% dari 212 kasus sekitar satu atau dua orang. Untuk tahun ini belum ada kasus kematiannya," tuturnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait