Kelima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 66,75 persen.
Sementara itu, ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januari-September 2021 didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), yang keseluruhannya merupakan minyak kelapa sawit (HS 1511). Nilai ekspor lemak & minyak hewan/nabati akumulasi hingga September 2021 menjadi US$207,96 juta atau 74,26 persen dari jumlah ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Nilai ini naik 70,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Malaysia menempati urutan pertama peran ekspor non timah pada Januari-September 2021 dengan nilai US$70,43 juta. Peran Malaysia dalam ekspor non timah sebesar 25,15 persen. Golongan barang yang diekspor ke negeri jiran ini mayoritas berupa lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) sebanyak US$56,58 juta.
Menyusul Malaysia, Belanda berada pada posisi kedua dengan nilai ekspor non timah sebesar US$48,44 juta pada Januari-September 2021. Peran Belanda dalam ekspor non timah sebesar 17,30 persen. Golongan barang yang diekspor ke Belanda berupa lemak dan minyak hewan/ nabati (HS 15) sebanyak US$45,52 juta. Myanmar, Tiongkok, dan Bangladesh menempati urutan ketiga, keempat, dan kelima, dengan peran masing-masing sebesar 13,95 persen; 9,71 persen; dan 9,47 persen.
Dengan demikian, peran lima negara utama tujuan ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi 75,58 persen.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait