Sementara itu, Wakil Komandan Kyle Hartsock dari Departemen Kepolisian Albuquerque mengatakan, penyidik masih mengumpulkan motif pembunuhan keempat pria itu. Dia mengatakan, permusuhan sektarian oleh tersangka terhadap korban yang notabene sesama muslim mungkin telah memainkan peran dalam kekerasan.
“Tapi masih belum begitu jelas apakah itu motif sebenarnya, atau apakah itu bagian dari motif, atau apakah ada gambaran yang lebih besar yang kami lewatkan,” katanya kepada wartawan.
Hartsock mengungkapkan, Syed memiliki catatan pelanggaran pidana di Amerika Serikat, termasuk kasus kekerasan dalam rumah tangga, selama tiga atau empat tahun terakhir.
Sejak November lalu, sebanyak empat lelaki muslim ditembak mati di Albuquerque. Serangkaian peristiwa pembunuhan itu mengguncang komunitas Islam di kota terbesar di Negara Bagian New Mexico.
Korban pertama ditembak mati pada November. Sementara, korban terakhir ditembak mati pada Jumat (5/8/2022) malam pekan lalu. Semua korban adalah keturunan Pakistan atau Afghanistan.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait