BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) adalah sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan budaya sadar bencana dilingkungan satuan pendidikan.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi pada bimbingan teknis (Bimtek) Fasilitator dan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), di Ruang Pertemuan Hotel Oasis, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Rabu (13/07/2022).
Menurutnya, keberlanjutan secara mandiri untuk pelaksanaan program SPAB ini belum terlihat signifikan di daerah, sehingga di tahun 2021 BNPB telah melakukan inovasi strategi.
“Inovasi strategi dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan kebencanaan agar dapat berkolaborasi dan partisipatif, salah satunya adalah mengikutkan perwakilan dari berbagai OPD, praktisi pendidikan kebencanaan, lembaga dan tenaga pendidik ataupun non pendidik,” ungkap Prasinta.
Bimtek yang dilaksanakan selama empat hari, yang dimulai tanggal 13-16 Juli 2020, itu secara resmi dibuka oleh Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin. Adapun tujuan dari terselenggaranya bimtek ini untuk membentuk fasilitator SPAB daerah khususnya Kabupaten Beltim dan memperkuat perwujudan pelaksanaan SPAB yang mandiri dan berkelanjutan.
Ia berharap partisipasi dari berbagai pihak yang turut serta dalam melaksanakan SPAB ini dapat mewujudkan penyelenggaraan program SPAB secara mandiri dan berkesinambungan.
“Melalui beragamnya pihak yang berpartisipatif dan sinergitas antara OPD ataupun lembaga lokal dapat mendukung terciptanya satuan pendidikan yang akan menerapkan SPAB secara lebih masif, efektif dan optimal,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Beltim Burhanudin sangat mendukung program SPAB ini. Menurutnya edukasi kebencanaan berbasis sekolah ini merupakan hal yang penting sebagai salah satu upaya pencegahan bencana.
“Upaya pencegahan bencana adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan saat menghadapi bencana yang muncul. Kita tidak perlu panik, saling menyalahkan dan saling tuding saat menghadapi situasi dan kondisi tersebut,” ucap Aan, sapaan akrab Burhanudin.
Lebih lanjut, untuk mendukung upaya tersebut, perlu memasifkan edukasi kebencanaan berbasis sekolah guna memperkuat strategi yang telah dilaksanakan BNPB.
“Dua hari ini di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), para pendidik serta stakeholder terkait sudah berkolaborasi untuk memahami akan mitigasi kebencanaan yang ada di wilayah kita,” tambahnya.
Ia berharap seluruh peserta yang mengikuti bimtek ini dapat mengimplementasikan ilmunya agar satuan pendidikan dan masyarakat sekitar lebih sadar akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait