JAKARTA, lintasbabel.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengakui harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia masih terbilang tinggi. Atas kondisi itu, dia meminta masyarakat untuk memaklumi kondisi yang tengah terjadi saat ini.
“Sekarang harga-harga memang ada kenaikan sedikit seperti telur, dulu sebelum puasa Rp24.000 per kg, Rp26.000 per kg, kemarin Rp29.000 per kg, sekarang Rp28.000 per kg, turun Rp1.000, tapi memang masih tinggi. Harap maklum ya,” ucap Zulhas saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Jaya Kramat Jati, Sabtu (25/6/2022).
Zulhas mengatakan, kenaikan harga telur ini disebabkan banyak peternak ayam dan petelur yang mengalami kerugian akibat pandemi Covid-19. Jadi berimbas pada harga telur di pasaran.
"Jadi jika kurun waktu satu bulan ini harga telur naik, itu wajar karena untuk menutupi kerugian yang dialami sebelumnya," jelasnya.
Lanjut Zulhas memaparkan, untuk harga beras, saat ini berada di kisaran Rp10.000 per kg sampai Rp12.000 per kg. Kemudian harga daging ayam kini sebesar Rp38.000 per kg dan harga daging sapi capai Rp140.000 per kg.
"Harga cabai, rata-rata cabai keriting antara Rp60.000 per kg sampai Rp70.000 per kg. Cabai rawit merah sekarang Rp85.000 sampai Rp90.000 per kg. Dan Bawang putih Rp30.000 per kg,” terang Zulhas.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, kenaikan harga pangan saat ini disebabkan oleh beberapa hal. Seperti karena ada perubahan geopolitik dunia yang memanas dan kelangkaan energi yang membuat harga pangan naik.
Zulhas menyebut, kenaikan harga pangan di negara-negara Barat sudah mencapai sekitar 10%. Sementara kenaikan harga pangan di Indonesia sekitar 3%.
"Ini terjadi karena Indonesia dibantu dengan subsidi dan bantuan sosial yang diberikan pemerintah," tandasnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait