Aprilia Produksi Motor Super Canggih, 2022 Mengaspal di Indonesia

ITALIA, lintasbabel.id - Produsen motor asal Italia, Aprilia siap memproduksi motor berkonsep Cyclone RA9 ber-DNA Shiver 750. Motor super canggih itu akan dilepas ke pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada tahun 2022.

Dilansir dari Autopro, Rabu (6/10/2021), Shiver 750 pertama kali diperkenalkan pada 2007 dan menggunakan power train V-Twin 90º 896cc yang memenuhi standar Euro4 hingga 2017. 

Mulai 2020, Aprilia meninggalkan platform lama mereka, dan fokus pada pengembangan sepeda motor dua silinder segaris 660.

Banyak penggemar berpikir, Shiver 750 sudah berakhir dan tidak ada kesempatan untuk kembali ke pasar. Namun, pabrikan sepeda motor China Zongshen kembali menggairahkan gagasan itu.

Perusahaan China telah memamerkan model Konsep Cyclone RA9, yang merupakan inkarnasi dari Shiver selama Chongqing International Motorcycle Expo (CIMA) tahun ini.

Sebagai merek premium di bawah Zongshen, Cyclone telah menerima banyak manfaat sebagai hasil dari usaha patungan dengan berbagai perusahaan di Eropa. Shiver atau RA9 sebenarnya adalah bagian dari aliansi produksi Zongshen dengan Piaggio yang merupakan perusahaan induk Aprilia.

Berdasarkan perjanjian tersebut, beberapa model Aprilia akan diproduksi di pabrik Zongshen di Guangdong, China akan diekspor ke pasar Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Timur dan Kepulauan Oseania

Zongshen, di sisi lain, memperoleh akses ke manfaat yang melibatkan penelitian dan pengembangan Piaggio. Pertukaran menyebabkan penciptaan konsep seperti Cyclone RA9.

Menggunakan rangka teralis yang sama dan mesin 90º V-Twin tetapi RA9 menerima peningkatan dari Shiver.

Kapasitas mesin ditingkatkan menjadi 987cc dan Cyclone mampu mengeluarkan tenaga 113hp. Spesifikasi asli dari Shiver (2017) adalah 896cc dan 95hp.

Lengan ayun tunggal digunakan sebagai pengganti lengan ayun kembar Aprilia. Pelek siklon berbentuk seperti bilah kipas. Cyclone RA9 memiliki berat 3kg lebih ringan dari Shiver (218kg).
 

Editor : Muri Setiawan