get app
inews
Aa Text
Read Next : Perceraian Mati, Adat Belitung Timur yang Masih Dipertahankan Masyarakat

Belitung Timur Ditemukan Indikasi PMK, Belum Semua Peternak Sapi Mendapatkan Sosialisasi

Sabtu, 14 Mei 2022 | 18:33 WIB
header img
Bukadi, peternak di Beltim. (Foto: lintasbabel.id/ Suharli)

BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distangan) Kabupaten Belitung Timur, Heru Indramarta menyatakan ada indikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease telah terdeteksi di Kabupaten Belitung Timur pada Jumat (13/5/2022) lalu.

Kendati demikian, Bidang Peternakan belum bisa menetapkan itu adalah PMK, hal itu, menurutnya, karena masih dalam indikasi. 

"Baru gejala mengarah ke sana (PMK). kami akan mengamati hingga beberapa hari kedepan, Sambil kami melakukan pengambilan spesimen untuk memastikan apakah hewan tersebut memang betul PMK,” ujar Heru Sabtu (14/5/2022). 

Sapi terindikasi PMK tersebut, saat ini dalam masa pengobatan, dan akan terus dipantau perkembangannya.

Dia mengimbau kepada para peternak hewan berkaki belah tersebut agar tidak mendatangkan  hewan ternak terlebih dulu, apa lagi dari daerah yang sudah terjangkit wabah virus PMK. 

Dia juga menjelaskan bahwa penyakit ini sangat merugikan para peternak walaupun ini tidak bersifat Zoonosis atau tidak menular ke manusia. 

“Ini harus ada saling kesepahaman atau kerjasama antara peternak dengan aparat dari dinas. Jangan sampai nanti begitu ada kasus ditutupi, mereka anggap penyakit biasa padahal itu pmk misalnya,” bebernya. 

Sementara itu, satu diantara peternak sapi di Kabupaten Belitung Timur, Bukadi mengaku memang sudah mengetahui adanya virus ini dari komunitas peternak dari luar daerah sedangkan dari dinas terkait di Belitung Timur memang belum ada informasi.

"Tahunya sudah sekitar seminggu. Kalau di Kampit memang belum ada (PMK-red), tapi lokasi lain saya kurang tahu. Setahu saya dari luar daerah yang ada PMK," ujar Bukadi. 

Menurutnya, dampak dari dari adanya  PMK, pengiriman sapi dari luar daerah juga dihentikan, sementara itu pesanan sapi di peternakannya sudah mencapai 40 ekor guna persiapan idul adha akan datang. 

"Kalau pun memang sudah ada disini (PMK-red), kami minta berharapnjuga oerhatian dari dinas terkait berkenaan dengan obat-obatan serta cara mencegah dan mengobati jika ada sapi yang tertular," ucapnya. 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut