25 Tahun Bangka Belitung, Anak Muda HMI–KAHMI Ajak Bangkit dan Menata Arah Masa Depan
BANGKA, Lintasbabel.iNews.id — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Babel Raya bersama Majelis Daerah Korps Alumni HMI (MD KAHMI) Bangka menggelar Diskusi Refleksi Akhir Tahun 2025, Sabtu (14/12/2025), di Joice Cafe Balunijuk, Kabupaten Bangka.
Diskusi ini dihadiri pengurus dan anggota MD KAHMI Bangka, kader dan aktivis HMI Babel Raya, serta mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB). Mengusung tema “Pembelajaran dan Langkah Menatap Masa Depan Bangsa”, forum berlangsung santai namun sarat kritik dan gagasan progresif.
Kegiatan tersebut menjadi ruang refleksi atas dinamika sosial, ekonomi, dan kebijakan publik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepanjang 2025, sekaligus merumuskan arah perjuangan intelektual menuju tahun 2026.
Sekretaris Umum HMI Cabang Babel Raya, Muhammad Dzuljalali, menegaskan bahwa diskusi ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan ruang konsolidasi gagasan antara kader dan alumni.
"Diskusi ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi Bangka Belitung sepanjang 2025 sebagai pijakan agar kita bisa melangkah lebih baik dan terarah di tahun 2026,” ujar Dzuljalali.
Dalam diskusi, Rido Azhari, Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah IAIN SAS Babel, menyoroti lemahnya arah kebijakan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung sejak berdiri hingga kini.
"Bangka Belitung sudah berumur 25 tahun, tetapi kebijakan pembangunannya belum memiliki arah yang jelas. Padahal, daerah ini kaya sumber daya alam. Sayangnya, kebijakan yang lahir belum berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kanda Muri menyoroti persoalan penegakan hukum yang dinilai justru melahirkan problem baru di tengah masyarakat, khususnya dengan maraknya pembentukan satuan tugas (Satgas).
"Penegakan hukum di Bangka Belitung sepanjang 2025 melahirkan banyak Satgas, tetapi tidak diiringi solusi nyata bagi masyarakat terdampak. Akibatnya, tekanan ekonomi semakin berat, persoalan lingkungan kian parah, dan sebagian aktivis justru memilih diam. Ini harus menjadi bahan refleksi bersama,” ungkapnya.
Pandangan lain disampaikan Kanda Taufik, yang menekankan pentingnya perubahan orientasi pembangunan ekonomi Bangka Belitung di tahun 2026. Ia menilai ketergantungan pada sektor pertimahan membuat daerah sangat rentan terhadap krisis.
“Perpindahan ekonomi harus dilakukan secara cepat dan tepat. Hilirisasi tidak boleh berhenti di sektor timah, tetapi juga menyasar pertanian dan perikanan. Arah pembangunan harus sesuai dengan karakter Bangka Belitung sebagai daerah kepulauan dan maritim,” jelasnya.
Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pandangan kritis dari peserta. Forum ini menyepakati bahwa HMI dan KAHMI memiliki tanggung jawab moral untuk terus menghadirkan kritik konstruktif, gagasan alternatif, serta solusi konkret bagi pembangunan daerah dan masa depan bangsa.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran empat buku karya kader HMI Babel Raya, Ramsyah Al Akhab, serta penyerahan buku saku Basic Training (LK I) oleh Ketua MD KAHMI Bangka, Kanda Taufik Kuriyanto.
Diskusi Refleksi Akhir Tahun 2025 ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan intelektual dan konsolidasi gerakan HMI dan KAHMI dalam menjawab tantangan daerah dan nasional di tahun 2026.
Editor : Muri Setiawan