25 Tahun Bangka Belitung, Anak Muda HMI–KAHMI Ajak Bangkit dan Menata Arah Masa Depan
Dalam diskusi, Rido Azhari, Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah IAIN SAS Babel, menyoroti lemahnya arah kebijakan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung sejak berdiri hingga kini.
"Bangka Belitung sudah berumur 25 tahun, tetapi kebijakan pembangunannya belum memiliki arah yang jelas. Padahal, daerah ini kaya sumber daya alam. Sayangnya, kebijakan yang lahir belum berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kanda Muri menyoroti persoalan penegakan hukum yang dinilai justru melahirkan problem baru di tengah masyarakat, khususnya dengan maraknya pembentukan satuan tugas (Satgas).
"Penegakan hukum di Bangka Belitung sepanjang 2025 melahirkan banyak Satgas, tetapi tidak diiringi solusi nyata bagi masyarakat terdampak. Akibatnya, tekanan ekonomi semakin berat, persoalan lingkungan kian parah, dan sebagian aktivis justru memilih diam. Ini harus menjadi bahan refleksi bersama,” ungkapnya.
Pandangan lain disampaikan Kanda Taufik, yang menekankan pentingnya perubahan orientasi pembangunan ekonomi Bangka Belitung di tahun 2026. Ia menilai ketergantungan pada sektor pertimahan membuat daerah sangat rentan terhadap krisis.
“Perpindahan ekonomi harus dilakukan secara cepat dan tepat. Hilirisasi tidak boleh berhenti di sektor timah, tetapi juga menyasar pertanian dan perikanan. Arah pembangunan harus sesuai dengan karakter Bangka Belitung sebagai daerah kepulauan dan maritim,” jelasnya.
Editor : Muri Setiawan