BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Pengusaha Cincau di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kebanjiran rezeki pada bulan ramadan 1443 Hijriah.
Satu diantara pengusaha cincau itu berada di Desa Padang, Kecamatan Manggar, bernama Korib. Dia mengaku, perhari saat bulan ramadan dirinya mampu memproduksi sebanyak 4.000 kaleng cincau. Pada hari-hari biasa dia hanya memproduksi 100 kaleng cincau saja.
Pria yang akrab disapa Urib itu mengaku, mulai memproduksi Cincau sejak tahun 2004 hingga saat ini.
Setiap harinya pada bulan ramadan dia mulai beraktifitas memproduksi Cincau sejak pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, dibantu dengan 12 pekerjanya.
Bahan produksi cincau dipesannya dari pulau jawa.
"Bulan ramadan ini juga ada peningkatan dibanding dua kali ramadan tahun sebelumnya. Dulu cuman ada 8 pekerja, sekarang sudah sampai 13 pekerja yang buat cincau. Kalau pemasaran sampai dengan kabupaten Belitung, kalau di Belitung Timur pemasaran hampir semua kecamatan," ujarnya.
Cincau hasil produksi Korib alias Urib. (Foto: lintasbabel.id/ Suharli)
Tanpa menggunakan bahan pengawet, Cincau buatan Urib bisa bertahan selama tiga hari, sedangkan bila disimpan di lemari es bisa tahan sampai dengan 7 hari.
"Cukup kewalahan, biasanya hari biasa cuman 100 kaleng perhari, pembelinya biasanya cuman untuk yang berjualan es, tapi kalau bulan Ramadan ini produksi sampai 4.000 kaleng perhari, itu saja permintaan masih lebih," ujarnya.
Perkaleng Cincau dipatoknya dengan harga bervariasi, bagi pembeli yang akan dijual lagi dibanderol Rp11.000 perkaleng, sedangkan untuk konsumsi pribadi dipatok dengan harga Rp12.000 perkaleng.
Di pasaran harga Cincau juga bervariasi rata-rata perkaleng dijual dengan harga Rp15.000.
Editor : Muri Setiawan