Hari Kesaktian Pancasila, Bukan Sekedar Duka Melainkan Simbol Kemerdekaan Ada di Tangan Rakyat
3. Sila Ketiga – Persatuan Indonesia
Pancasila menekankan pentingnya persatuan sebagai fondasi bangsa. Namun, konflik horizontal terkait perebutan lahan tambang di Bangka Belitung memperlihatkan adanya ancaman terhadap persatuan.
Ketika hasil sumber daya alam hanya dikuasai segelintir pihak, rasa keadilan sosial hilang, sehingga memunculkan kecemburuan dan perpecahan. Oleh karena itu, sila ketiga menuntut adanya distribusi yang adil sebagai perekat persatuan nasional.
4. Sila Keempat – Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Demokrasi Pancasila menekankan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan. Namun, praktik demokrasi sering kali hanya formalitas, karena kebijakan lebih berpihak pada pemilik modal.
Dalam konteks Bangka Belitung, masyarakat lokal kurang dilibatkan dalam pengelolaan tambang yang justru memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.
Hal ini menunjukkan bahwa kemerdekaan politik masih didominasi oleh elite, bertentangan dengan prinsip musyawarah dan perwakilan yang sejati.
5. Sila Kelima – Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima merupakan manifestasi konkret dari seluruh sila Pancasila. Namun, kenyataan di Indonesia tahun 2025 menunjukkan masih tingginya kesenjangan sosial.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS, 2025), tingkat ketimpangan (Gini ratio) masih cukup signifikan, dengan sebagian besar kekayaan nasional terkonsentrasi pada 20% penduduk terkaya.
Di Bangka Belitung, penguasaan sumber daya alam oleh elite semakin memperlebar jurang sosial. Dengan demikian, “kemerdekaan” dalam arti ekonomi hanya dinikmati mereka yang berkuasa, sedangkan masyarakat kecil tetap dalam kondisi keterbatasan.
Editor : Haryanto