Selanjutnya pada malam ketiga atau keempat para sahabat berkumpul ternyata Rasulullah tidak keluar menemui mereka. Keesokan harinya beliau berkata: 'Aku mengetahui apa yang kalian lakukan tadi malam. Tidak ada yang menghalangiku keluar menemui kalian selain dari kekhawatiranku kalau-kalau sholat itu diwajibkan atas kalian.' Yang demikian itu terjadi di bulan Ramadan."
Sholat Tarawih hukumnya sunah muakkadah (sunah yang sangat dianjurkan) bagi setiap laki-laki dan perempuan yang dilaksanakan pada tiap malam bulan Ramadan. Waktu pelaksanaan Sholat Tarawih dimulai bakda Sholat Isya, berakhir sampai terbit fajar.
Bagi yang belum melaksanakan Sholat Isya, tidak diperkenankan melakukan Sholat Tarawih. Bahkan Sholat Tarawih-nya menjadi tidak sah. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Yusuf Ibn Ibrahim al Ardabiliy:
وَالتَّـرَاوِيْحُ عِشْرُوْنَ رَكْـعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ , وَلَوْ صَـلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَةٍ أَوْ قَبْلَ فَرْضِ الْعِشَاءِ بَطَلَتْ .
Artinya: "Sholat Tarawih dikerjakan 20 rakaat dengan 10 salam. Seandainya seseorang sholat 4 rakaat dengan satu salam, atau ia Sholat Tarawih sebelum sholat fardhu Isya maka batal Sholat Tarawih-nya."
Tata cara yang afdhal dalam Sholat Tarawih adalah dikerjakan setelah melakukan sholat fardu Isya dan bakdiyah Isya. Lebih utama lagi apabila Sholat Tarawih dikerjakan pada akhir malam.
Editor : Muri Setiawan