PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Mantan gembong teroris asal negeri Jiran Malaysia, Mohamad Nasir bin Abas menyebut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terdapat pelajar yang sudah terpapar paham radikalisme, terorisme.
Hal ini diungkapkannya saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Babel, di Pangkalpinang pada Kamis (17/3/2022) lalu.
Kata Nasir Abas, taktanya, sudah beberapa orang di Babel terpaksa diamankan Densus 88, karena diduga memiliki keterkaitan dengan gerakan terorisme.
"Saat ini perekrutan ataupun informasi sangat mudah sekali disebarkan melalui internet atau media sosial sehingga siapapun, dimanapun bisa terpapar. Hanya saja kondisi ini, di wilayah (Babel) ini ada sekian orang yang kemudian menjadi terduga terorisme, dan juga ada pelajar yang terpapar. Bukan berarti di tempat lain tidak ada. Walaupun sedikit, kita harus mewaspadai, jangan sampai itu menjadi semakin banyak," ucap Nasir Abas.
Meskipun selama ini Bangka Belitung (Babel) dikenal sebagai daerah yang sangat harmonis dan penuh toleransi, namun tidak sepenuhnya terbebas dari upaya penyebarluasan paham radikal dan intoleran, yang merupakan benih-benih terorisme.
Kemudahan akses informasi berbasis internet terutama dalam platform media sosial, disinyalir banyak disalahgunakan bagi penyebaran paham-paham radikal termasuk perekrutan untuk kepentingan gerakan radikal terorisme.
Menurut Nasir Abas, kemajuan teknologi informasi juga banyak diselewengkan untuk menyebarkan paham radikal, sehingga siapapun sangat dimungkinkan untuk dapat terpapar dan menjadi korban indoktrinasi radikalisme, tidak terkecuali masyarakat Babel.
Nasir Abas yang kini aktif membantu Densus 88 Anti Teror Polri dan BNPT ini, sejak usia 18 tahun, sempat malang melintang terlibat erat dengan gerakan terorisme diberbagai negara, termasuk Afganistan, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Sebelum akhirnya ditangkap dan dipenjara selama 11 bulan di Indonesia.
Berbekal pengalaman selama menjadi bagian dari berbagai gerakan radikal terorisme lintas negara ini, Nasir Abas kemudian mengambil peran penting dalam upaya pengungkapan jaringan terorisme di tanah air, termasuk upaya deradikalisasi para napi, mantan napi, beserta keluarga terduga terorisme.
Dalam kesempatan kunjungannya ke Bangka Belitung beberapa waktu yang lalu, Nasir Abas berharap seluruh masyarakat termasuk warga negeri Serumpun Sebalai untuk ambil bagian menjaga generasi anak bangsa agar tidak menjadi korban penyebaran paham ajaran intoleran dan radukalisme yang merupakan benih dari gerakan terorisme.
"Terorisme atau radikalisme itu bukan main-main, dan itu faktanya ada di Indonesia. Oleh karena itu, kita ingin menjaga generasi ini khususnya generasi anak bangsa yang ada di Bangka Belitung ini tidak terpapar dalam praktek intoleransi, karena itu akan membahayakan diri mereka dan juga masyarakat sekitar. Kita tidak ingin ada yang ditangkap lagi lah, ya memang sudah ada beberapa orang yang ditangkap di Bangka Belitung ini," kata Nasir Abas.
Editor : Muri Setiawan