get app
inews
Aa Text
Read Next : SE Satgas Covid-19 Bebaskan PCR dan Antigen Bagi Pelaku Perjalanan, Begini Ketentuannya

Kemenkes: Endemi Bukan Berarti Kasus Covid-19 Hilang

Rabu, 16 Maret 2022 | 14:52 WIB
header img
Salah satu anak SD di Kabupaten Bangka Tengah menjalani suntikan vaksin covid-19. (Foto: lintasbabel.id/ Rachmat Kurniawan)

JAKARTA, lintasbabel.id - Sebagian besar negara di dunia sudah mulai melonggarkan bahkan mencabut aturan kesehatan pandemi Covid-19. Bagi negara-negara tersebut, menggunakan masker sudah tidak lagi diperlukan, mengingat sudah terlalu banyak orang yang terpapar Covid-19.

Pasalnya, varian Omicron memang lebih mudah menular, tetapi memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah di antara semua varian. Dengan banyaknya orang yang terkena varian tersebut, maka kekebalan kelompok atau herd immunity pun terbentuk.

Meski demikian, Indonesia belum mau menetapkan Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berakhir. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, perlu dipahami proses transisi menuju normalisasi endemi bukan berarti kasus Covid-19 sepenuhnya hilang.

“Tetap kasus itu akan ada. Untuk menghilangkan sebuah penyakit itu membutuhkan waktu yang lebih panjang, tentunya kita harus bersiap untuk terus berdampingan dengan Covid-19,” ujar dr. Nadia, mengutip siaran laman resmi Kemenkes, Rabu (16/3/2022).

Walau sudah banyak tren positif dalam indikator pengendalian pandemi, Indonesia sudah mulai bersiap-siap membuat langkah menuju ke arah endemi. Meski demikian, saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Transisi endemi adalah suatu proses periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan adanya sejumlah indikator sebagai berikut.

1. Laju penularan harus kurang dari 1.

2. Angka positivity rate harus kurang dari 5 persen.

3. Level tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen.

4. Angka fatality rate harus kurang dari 3 persen.

5. Level PPKM ada pada transmisi lokal level tingkat 1.

Semua indikator kondisi syarat di atas diketahui harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan. Saat ini, indikator dan waktunya masih terus dibahas oleh pemerintah dengan para ahli untuk menentukan indikator yang terbaik, untuk Indonesia bisa benar-benar siap mencapai ke arah kondisi endemi.

Dokter Nadia menegaskan, saat masa endemi nanti, kasus Covid-19 tentu akan masih ada dan masyarakat harus bersiap hidup berdampingan dengan Covid-19, walau tidak separah saat pandemi.

“Terpenting pada saat endemi, walaupun kasusnya ada, itu tidak akan mengganggu kehidupan kita seperti saat ini, di mana hampir aktivitas – aktivitas kehidupan seperti kehidupan sosial, kehidupan beragama, pariwisata ini tidak terganggu dengan adanya kasus Covid-19,” katanya.
 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut