get app
inews
Aa Read Next : Pantang Pulang Sebelum Padam, Personel Gabungan Masih Berjibaku Padamkan Api Hutan Lindung Koba

Damkar Bangka Barat Catat ada 39 Kasus Kebakaran di Tahun 2024

Kamis, 15 Agustus 2024 | 18:03 WIB
header img
Sidarta Gautama, Kasatpol PP dan Damkar Bangka Barat. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma.

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Kepala Satuan Pol PP dan Damkar Kabupaten Bangka Barat, Sidarta Gautama mengatakan telah terjadi sebanyak 39 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada periode Januari-Agustus 2024.

"Antara dari Januari hingga pertengahan Agustus ada 39 titik api. Mulai banyak itu dari bulan juli 32 kejadian sampai sekarang," ucapnya, Kamis (15/8/2024) saat ditemui di ruang kerjanya.

Dari 39 kasus kebakaran, dikatakan Sidarta paling banyak terjadi di Kecamatan Mentok, yang mencapai 27 kejadian, kemudian Kecamatan Simpang Teritip  2 kejadian, dan 2 kejadian di Jebus, serta 1 kejadian di Kecamatan Kelapa. 

"Penanganannya kita tanggani secara tim, mulai dari TNI Polri, BPBD dan swasta. Bangka barat di tahun 2024 ini, masih urutan ke 2 setelah Bangka Selatan jumlah titik api dan frekuensi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya. 

Menurut Sidarta, kawasan hutan yang menjadi langganan kebakaran setiap tahunnya adalah di sekitar Bukit Menumbing Kecamatan Mentok, penyebab kebakaran dikarenakan aktivitas masyarakat yang kurang berhati-hati.

"Di Mentok paling banyak kawasan Menumbing, mulai dari the bukit, bukit kukus, arah Tanjung Ular. Disana itu banyak lahan dan masih banyak aktivitas masyarakat seperti membuka lahan dan lainnya," ujarnya. 

Dikatakan Sidarta, untuk mencegah kebakaran terjadi dan meluas, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada para Barisan Relawan Pemadam Kebakaran (Balakar) yang ada di setiap desa se-Bangka Barat. 

"Balakar sudah kami bekali dan akan kami aktifkan menjelang musim kemarau panjang. Dengan adanya Balakar, kita dapat mengatasi kondisi awal terjadinya kebakaran, sehingga dapat diantisipasi lebih cepat," ucapnya. 

Sidarta juga mengimbau seluruh masyarakat Bangka Barat, khususnya yang tinggal di dekat hutan dan lahan, untuk tidak melakukan pembukaan lahan pertanian dengan cara dibakar.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan pertanian dengan cara dibakar, karena akan sangat sulit dikendalikan apabila kondisi cuaca saat ini panas dan angin kencang," katanya.

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut