get app
inews
Aa Read Next : Sejumlah Harga Bahan Pangan di Pasar Tradisional Mentok Turun

Inflasi Babel Terendah Seluruh Indonesia, BPS Warning Daya Beli Masyarakat Loyo

Selasa, 02 Juli 2024 | 15:47 WIB
header img
BPS Babel melaporkan tingkat inflasi di Babel adalah yang terdendah di Indonesia. Meski demikian, BPS juga menyebutkan daya beli masyarakat juga ikut turun. Foto: Pedagang Cabai/ Lintasbabel.iNews.id/ Irwan Setiawan.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat Inflasi di provinsi ini pada Juni 2024 mencapai 1,08. Angka ini merupakan yang terendah seluruh Indonesia.

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga  mengatakan  terlalu rendah inflasi tersebut menunjukan daya beli masyarakat lesu. 

"Bahwa bisa kita katakan harga-harga yang dikonsumsi masyarakat Babel itu mengalami penurunan, khusunya kebutuhan pokok, bahan makanan di kelompok inflasi bahan makanan itu turun, produksi jalan terus tapi tida ada yang beli itu menyebabkan pedagang menurunkan harga mereka  itu menjadi permasalahan," kata Toto, Selasa (2/7/2024).

Toto menjelaskan, pada Juni 2024 terjadi inflasi tahun ke tahun atau year on year (y-on-y) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,95. 

"Inflasi y-on-y tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,78 persen dengan IHK sebesar 104,90. Sedangkan inflasi y-on-y terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 104,76," katanya.

Sementara, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,31 persen dan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,46 persen.

"Inflasi y-on-y Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,32 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,56 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,63 persen; kelompok transportasi sebesar 1,94 persen," tuturnya. 

Sementara pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,93 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,52 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,70 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,17 persen. 

Lebih lanjut ia mangatakan, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau mengalami deflasi, yaitu: kelompok perumahan, udara, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,68 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen. 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut