BANGKA SELATAN, lintasbabel.id - Sejak bulan Januari 2022 hingga Sabtu (19/02/2022), kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Demam Dengue (DD) di Kabupaten Bangka Selatan, lebih tinggi dari kasus Covid 19 sehingga perlu diwaspadai.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Bangka Selatan, Supriyadi mengatakan, sejak Periode Januari 2022 hingga Sabtu 19 Februari 2022, tercatat ada 28 Kasus DBD dan DD di Bangka Selatan, dua diantaranya meninggal dunia.
Sedangkan kasus Covid 19 di Bangka Selatan pada periode tersebut, berjumlah 17 kasus dan satu diantaranya meninggal dunia.
"Untuk kasus DBD dan DD pada Januari itu ada 12 kasus DBD dan 7 kasus DD namun tidak ada kasus kematian. sedang kan bulan Februari hingga hari ini ada 5 kasus DBD dan 4 kasus DD, dengan kasus kematian sebanyak dua kasus. Jadi kasus DBD dan DD ini perlu kita waspadai juga mengingat dapat menyebabkan kematian," katanya, Sabtu (19/02/2022).
Adapun upaya yang dilakukan Pemkab Bangka Selatan melalui DKPPKB Bangka Selatan, kata Supri yaitu mendatangi daerah yang banyak ditemukan kasus DBD dan DD, agar menjadi perhatian hingga ke tingkat RW dan RT.
Selain itu, dilakukan juga sosialisasi melalui media, menyediakan RDT, Abate dan racun DBD, memberikan bubuk Abate kepada masyarakat melalui masing-masing Puskesmas, dan mengajak masyarakat untuk menerapkan 3 M Plus.
"Lingkungan yang kurang bersih menjadi salah satu penyebab munculnya kasus DBD dan DD ini. Wabah ini biasanya mulai meningkat saat memasuki pertengahan musim penghujan, karena bertambahnya tempat berkembang biak nyamuk," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengajak masyarakat untuk membudayakan gotong royong membersihkan lingkungan masing-masing.
"Mari kita galakkan budaya gotong royong membersihkan lingkungan kita masing-masing, terlebih lagi saat musim penghujan seperti saat ini, agar sampah maupun genangan air tidak menjadi sarang nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit, salah satunya DBD dan jangan membuang sampah sembarangan," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan