Hal tersebut bisa dilihat di lapangan bahwa para pelaku usaha UMKM sangat kurang bergairah lantaran dampak dari lesunya daya beli masyarakat, belum lagi fenomena ini telah mempengaruhi pendapatan mereka secara signifikan dengan omset yang menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan lemahnya laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selaras pula dengan masifnya kriminalitas yang terjadi, semisalnya beberapa waktu terakhir dilihat dari masifnya pemberitaan di media online mengenai pencurian, perkelahian bahkan sampai ada yang melakukan pembunuhan, sehingga hal tersebut dinilai terjadi akibat dari rendahnya angka pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung.
Banyaknya masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya yang menjadi dampak dari berlangsungnya proyek mega korupsi ini dinilai menjadi pemicu untuk terjadinya tindak kriminalitas, di saat faktor ekonomi terganggu sementara kebutuhan primer harus tetap terpenuhi seperti kebutuhan makan sehari-hari ditambah lagi dengan kebutuhan pendidikan, kesehatan dan lain-lain maka memungkinkan seseorang untuk mengambil jalan pintas melakukan kejahatan di saat merasa tidak ada jalan keluar lain, belum lagi pasca terungkapnya kasus proyek mega korupsi tambang timah gelombang PHK yang begitu masif, mengakibatkan penghasilan beberapa masyarakat tidak ada, sementara ada beban tanggungan ekonomi yang dimiliki. Maka tindak kejahatan konvensional seperti pencurian, penipuan lebih dominan terjadi.
Editor : Muri Setiawan