PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Aksi Tim Buser Naga Polres Pangkalpinang, menangkap pelaku pembacokan bikin netizen sedih. Aksi yang viral di media sosial tersebut, bukan karena tindakan arogan oknum anggota polisi, melainkan perlakuan humanis yang tuai sanjungan.
Dikutip dari kolom komentar akun YouTube TIM BUSER NAGA POLRES PANGKALPINANG, netizen ramai-ramai memuji personel polisi, saat menangkap seorang tindak pidana penganiayaan berat (anirat) di wilayah hukumnya tersebut.
"Cara nangkep ini keren benar-benar respect banget, agar anak gak trauma sama polisi semangat terus pak," kata pemilik akun @novi singgih03, Senin (26/7/2021).
"Salut cara kerja bapak polisi yang humanis! SEHAT SELALU BUAT BAPAK-BAPAK POLISI DISANA," tutur akun @Hoahakeung.
Akun lainnya juga demikian, apresiasi ditujukan kepada anggota polisi yang bertugas kala itu.
"Terimakasih bapak-bapak polisi tidak menjatuhkan mental putrinya dengan tidak memborgol bapaknya didepan putrinya. Beliau hanya gagal menjadi tetangga yang baik dan tidak bisa menahan emosi, namun tidak gagal menjadi ayah. Ada akibat dan sebab semoga sepulang dari prodeo menjadi pribadi yang baik ya pak," ucap akun @Rina Rina.
Dalam unggahan video yang sudah terisi lebih dari 700 pendapat di kolom komentar tersebut, tak sedikit yang menganggap tindakan humanis Tim Buser Naga sebagai contoh baik bagi personel lainnya dalam bertindak.
"Kode etik seperti ini perlu dicontoh, ketika tersangka kooperatif polisi sangat humanis. Ketika ada anak pelaku yang dibawah umur tidak memborgol pelaku dan menyuruh menenangkan anaknya. Disini saya salut mental anak tetap terjaga," kata akun @MADILOG TV.
"Bahkan saat interogasi pelaku, rasa humanis itu ada dengan diberi air mineral terus bilang minum dulu biar tenang. Respect buat bapak polisi semoga menjadi contoh untuk kepolisian Indonesia lainnya. Dan saya apreasiasi pada pelaku sangat kooperatif dan saya yakin yang diucapkan pelaku keanaknya itu tulus dari hati," sambung akun @MADILOG TV.
"Respect buat pak polisi yang jemput TKS secara humanis dan respect yang naroh minuman dan nawarin tsk. Memanusiakan manusia, terbaik lah," tutur @om bobet.
Selain memberikan respon positif terhadap polisi, dalam video yang sudah ditonton lebih dari setengah juta pengguna YouTube tersebut, tak sedikit yang memberi dukungan kepada pelaku. Bahkan meminta pelaku dihukum ringan.
"Aku gak kuat saat (pelaku) memeluk anaknya dan nunjukin (polisi) itu sahabat-sahabat ayah. Pak polisi jangan hukum dia berlebihan, dia ada janji sama anaknya pasti kembali dan jangan biarkan anaknya menunggu lama kedatangan ayahnya," tulis akun @Pejuang Uae, sembari menimpalkan tanda emoticon menangis.
"Nangis aku lihat pas ayah memeluk anaknya," kata @Opex Pay.
"Kok lihat ini saya spontan menangis ya, ngerasain jadi seorang ayah. Ada yang ngalamin hal yang sama?," timpal akun @Ifin Ufein.
Dilihat dari tayang vidoe tersebut, sejumlah anggota polisi datang menjemput pelaku diduga melakukan tindakan anirat berupa pembacokan. Korbannya merupakan tentang pelaku.
Saat menangkap pelaku, keluarga pelaku turut menyaksikannya. Tak lama anak pelaku datang menghampiri ayahnya sebelum dibawa kekantor polisi.
Kadit Buser Naga, Aipda Rudi Kiai, yang memimpin penangkapan tersebut, lalu memberikan kesempatan keluarga kecil ini bertemu.
"Salim dulu bapaknya nya ya," kata Rudi Kiai.
Dalam kesepakatan itu, pelaku memberikan nasehat kepada anaknya agar menjadi anak yang tegar dan kuat.
"Ayah kerja ya, jangan nakal, ayah lama pulang, ayah pasti pulang. Kamu sama ibu dulu, sama mama Evi, sama oom. Baik-baik, kalau dibilang jangan, jangan. Nurut jangan bandel," tutur pelaku.
"Ayah kerja nak ya, ayah sudah dijemput sama teman-teman ayah (menjujuk kearah polisi). Baik-baik ya nak," ucap pelaku yang mencium kening dan memeluk putri kecilnya itu.
Menurut keterangan pelaku yang diketahui bernama Alhadi alias Hadi (35) warga Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, dirinya melakukan penganiayaan itu bermula dari korban yang mendatangi kediamannya.
Saat itu, kata Hadi, dirinya sedang menasehati anaknya yang ketika belajar, namun suara yang kuat didengar oleh korban membuat korban mendatangi rumah pelaku dan meminta pelaku tidak memukul saat menasehati anaknya.
"Aku tidak melasah (mukul) saya bilang (sama korban), cuma pukul karpet gitu pak. Waktu itu saya lagi nasehati anak sama melipat baju," kata Hadi, saat memberi keterangan pada polisi.
Setelahnya, tutur Hadi, terjadi perdebatan yang diantaranya korban mengajak dirinya berduel, sehingga terjadi tindakan penganiayaan yang mengakibat korban mengalami luka bacok dibeberapa bagian tubuh.
"Pertama kali dia bilang kalau kamu mau cari musuh sini keluar, aku bilang aku tidak mencari musuh, aku hanya menasehati dan mengajari anak ku. Lebih dari itu aku mencari nafkah," ujarnya.
Selain sama dirinya, kata Hadi, korban sempat terlibat cek-cok mulut dengan kakak perempuannya yang setiap hari mengasuh anak pelaku ketika sedang kerja.
"Terjadi perdebatan antara Ayuk aku dengan si korban. Dua kali dilepar batu cukup besar, aku bilang sudah masuk yuk masuk gak enak dilihat orang. Ketika aku mau nutup pintu dilempar batu gede kearah ayuk aku. Dia bagian dari keluarga ku, yang mengurus anakku pak, aku gak terima disitu. Dibawah alam sadar saya. Sudah tak terhitung berapa kali bacok. Setelah itu saya minta tolong sama tetangga, untuk menolong korban karena perbuatan saya berakibat fatal," tuturnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada 9 Juni 2021 malam. Pelaku diamankan siang harinya tanpa perlawanan.
Editor : Haryanto