get app
inews
Aa Read Next : Erzaldi Ingatkan Jangan Dzalim

Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Dzulhijjah, Lafal Niat dan Keutamaannya

Kamis, 22 Juli 2021 | 10:30 WIB
header img
Infografis Puasa Ayyamul Bidh.

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Dzulhijjah, bisa dilaksanakan setelah selesainya Hari Tasyrik yakni 14, 15, dan 16 Dzulhijjah. Puasa Ayyamul Bidh sendiri, adalah puasa sunnah yang dilakukan tiga hari dalam tiap bulan, ketika rembulan sedang purnama yakni, tanggal 13, 14 dan 15 tiap bulan qamariyyah. Ayyamul Bidh artinya hari-hari putih.  

Tetapi, kesunnahan puasa ayyamul bidh ini menjadi masalah ketika di bulan Dzulhijjah, dimana tanggal 13 bulan Dzulhijjah masih masuk hari tasyrik yang dilarang puasa mulai tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

Sebagaimana hadits dalam Shahih Bukhari dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah, mereka “Pada hari tasyriq tidak diberi keringanan untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapat al hadyu ketika itu.” ( HR. Bukhari).

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW menyuruh Abdullah ibnu Huzafah untuk berkeliling di Mina menyampaikan seruan berikut: "Janganlah kalian melakukan puasa pada hari-hari ini, karena sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berzikir kepada Allah SWT". (HR Muslim).

Apakah puasanya cukup dua hari atau geser ke hari berikutnya?  

Ustaz Hanif Luthfi MA dalam bukunya berjudul, Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, jika biasanya puasa ayyamul bidh dilakukan tiap tanggal 13,14,15 tiap bulannya, maka pada bulan Dzulhijjah bisa dilakukan 14, 15, 16. 

Imam an-Nawawi (w. 676 H) menyebutkan dalam kitabnya al-Majmu' bahwa puasa 3 hari di setiap bulan itu, tak harus tanggal 13, 14, 15. Tapi yang penting tiga hari. Hadits-hadits yang shahih menyebutkan bahwa puasa 3 hari tiap bulan tak dibatasi waktunya. Zahirnya jika sudah puasa tiga bulan, maka sudah hasil pahalanya. 

Adapun hadis-hadis yang menunjukkan kesunnahan puasa tiga hari tiap bulan, tanpa disebutkan tanggal pastinya adalah sebagai berikut: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kekasihku (yaitu Rasulullah SAW mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1. berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2. mengerjakan shalat Dhuha, 3. mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR.Bukhari).

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh 

Keutamaan menjalankan Puasa Ayyamul Bidh banyak disebutkan dalam hadits. Di antaranya dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari). 

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Rasulullah SAW biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An-Nasa'i). 

Sebagaimana hadits dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda padanya: “Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai mengatakan bahwa haditsnya hasan). 

Dari Ibnu Milhan al-Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah SAW biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu dan An Nasai).

Niat Puasa Ayyamul Bidh 

Berikut lafadz bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh: Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamul Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.  Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala. 

Wallahu A'lam
 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut