Akankah bangsa Indonesia bermuara pada kondisi masyarakat adil dan makmur, ataukah terpuruk pada kondisi masyarakat yang sama ratap dan tangis?
Selain melekat pada individu-individu, tercapainya kemakmuran sangat bergantung pada kebijakan nasional. Pertimbangan historis/filosofis, sosiologis maupun yuridis menjadi pijakan penting menuju pemerataan pendidikan, akses kesehatan yang humanis, pengentasan disparitas sosial, hingga penjaminan terhadap ruang hidup yang bebas dari pengrusakan lingkungan.
Sebagai refleksi, berikut catatan penting yang perlu kita kawal dari para aktor politik, baik eksekutif maupun legislatif:
1. Penggunaan alat-alat negara
2. Dinasti politik
3. Pengangkangan Konstitusi
4. Hilirisasi kekuasaan
5. Pengabaian terhadap kejahatan lingkungan
Berdasarkan fakta tersebut, tawaran tentang mimpi Indonesia Emas di masa depan berpeluang menjadi angan imajiner, barangkali hanya akan menjadi konsep remang-remang di lubang galian tambang, di hutan gersang atau dalam masyarakat adat tanpa ritual karena telah kehilangan kawasan.
Editor : Muri Setiawan