Terlebih upaya tersebut diamplifikasi oleh media-media yang secara tidak profesional mengabaikan prinsip konfirmasi sehingga berita yang dipublis menjadi kurang berimbang dan patut diduga memiliki motivasi lain diluar pemberitaan.
Dijelaskan Erzaldi, pada saat itu kondisi ekonomi di daerah manapun yang tengah dilanda Covid-19 betul-betul terpuruk, nyaris tidak ada daerah maupun negara yang perekonomiannya tidak terdampak. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berupaya keras untuk menjaga pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya tetap tumbuh positif ditengah situasi yang serba tidak menentu kala itu.
"Ketika kita hanya menerima keterpurukan tersebut, dan tidak mencoba mencari alternatif-alternatif usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, rasanya untuk apa kita jadi pemimpin. Karena pemimpin harus hadir di mana-mana, baik pada saat masyarakat kita gembira atau senang, maupun masyarakat kita yang saat itu pada terpuruk. Itu bentuk suatu kepemimpinan," kata Erzaldi dalam keterangan persnya, Minggu (7/1/2024).
"Dan (karena) pada saat waktu saya menjadi Gubernur, itu menjadi olah pikir kami bersama-sama. Saya sendiri sebagai pemimpin memanage daerah dengan sebaik-baiknya, tentunya dengan tujuan akhir kesejahteraan masyarakat. Nah dalam kondisi ekonomi yang terpuruk saat itu di mana-mana, di seluruh provinsi di Indonesia, itu bisa dilihat bahwa Bangka Belitung saat itu kondisi ekonomi yang tumbuhnya itu pernah mencapai angka tertinggi. Dan salah satu kebijakan yang dibuat adalah bagaimana kita membuatkan ekonomi masyarakat ini tumbuh dan berkembang. Maka salah satu jalannya adalah bagaimana memanfaatkan fasilitas KUR yang sudah diberi oleh pemerintah pusat kepada masing-masing daerah," kata Erzaldi.
Editor : Muri Setiawan