get app
inews
Aa Text
Read Next : Diperiksa Selama 7 Jam, Mantan Gubernur Babel Dicecar 22 Pertanyaan oleh Penyidik Kejagung

Program Jahe Merah Bangka Tengah Tuai Polemik, Begini Respon Perusahaan

Jum'at, 05 Januari 2024 | 21:31 WIB
header img
Para petani Program Jahe Merah yang terdampak dari macetnya program tersebut. Foto: Istimewa.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Program Budidaya Jahe Merah yang dilaksanakan di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menuai polemik. 

Program yang dimulai sejak April 2021 ini, memfasilitasi 400 petani jahe merah di 13 kelurahan di wilayah Kabupaten Bateng untuk meningkatkan perekonomian petani di saat pandemi Covid-19 melanda, melalui skema dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Hanya saja, beberapa waktu belakangan, program ini justru dinilai gagal, lantaran para petani tak kunjung mendapat KUR yang dijanjikan. Atas persoalan ini, PT BRM (Berkah Rempah Mandiri) selaku pelaksana program tersebut, menyampaikan permohonan maaf atas permasalahan yang dihadapi mitra PT BRM, yakni petani jahe merah dalam menjalankan Program Budidaya Jahe Merah. 

"Ada beberapa hal yang ingin disampaikan PT BRM perihal program budidaya jahe merah, diantaranya program bekerjasama antara PT BRM dengan Bank Sumsel Babel selaku penyalur kredit bersama Lembaga Penjamin Kredit. Budidaya Jahe ini dijalankan dengan mensosialisasikan poin-poin program kepada masyarakat terkait teknis budidaya dan pembiayaan sebelum akad Kredit antara petani jahe merah dengan penyalur Kredit," demikian keterangan resmi perusahaan yang diterima Lintas Babel, Jumat (5/1/2024).

Pihak perusahaan juga menyebutkan, bahwa pembiayaan KUR yang disalurkan sebesar Rp10 juta dengan meliputi Rp1 juta uang tunai, serta Rp9 juta dalam bentuk media tanam seperti 300 polybag, bibit, pupuk dan pendampingan. 

"Proses KUR ini dijalankan tanpa meminta agunan kepada petani, melainkan jaminan dari lembaga penjamin kredit. Adapun pembayaran dilakukan setelah adanya panen jahe merah, bukan iuran bulanan," lanjut keterangan tersebut.

Sejak 2021 program dijalankan, saat ini PT BRM melakukan pendataan terkait kondisi lapangan, ada yang sudah berhasil panen serta ada juga yang mengalami gagal panen terkait beberapa faktor diantaranya hama serta cuaca.

"Selain dari itu, PT BRM berupaya melakukan koordinasi dengan pihak Bank Sumsel Babel selaku penyalur Kredit dan Lembaga Penjamin Kredit untuk memberikan solusi terhadap beberapa masalah yang dihadapi para petani budidaya jahe merah," tuturnya.

"Dalam kesempatan ini, PT BRM diwakili Pak Supiat  menyampaikan waktu dekat akan mengumpulkan para petani yg masih ada permasalahan tunggakan Kredit KUR Program ini, di luar yang sudah diselesaikan sekitar 100 debitur. PT BRM sekali lagi menyampaikan mohon maaf atas permasalahan yang dihadapi pada petani jahe merah saat ini serta mengucapkan terima kasih atas partisipasinya," tutup keterangan tersebut.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut