PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (DPKP Babel) terus berupaya menggenjot produksi beras dengan luas 12.108 hektare lahan sawah. Target itu ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk Babel pada 2023.
Kepala DPKP Provinsi Babel, Edi Rumdoni mengatakan, sekitar 22.400 hektare lahan yang bisa dioptimalkan oleh masyarakat di Babel untuk mengejar target Kementan RI itu. Ini agar Babel dapat menyumbang produksi beras di daerah itu.
"Dari luasan lahan 22.400 hektar itu mau sekali tanam dua kali tanam, pokoknya setahun kita harua menanam 12.108 hektar," kata Edi, Kamis (30/11/2023).
Menurut Edi, dari data yang ada di DPKP Babel, pihaknya optimis sampai Desember 2023 nanti target itu tercapai.
"Karena Januari-April kita bisa itu kita mencapai akumulasi yang nanam-namam kita mengumpulkan di angka 2.664,3 hektare. Kemudian Mei-Agustus 3.639,4 hektare, September-Desember ini 5.000-6000 hektar itu dapat. Kalo akumulasi 4 bulan 4 bulan itu dapat target yang diminta oleh pusat," ujarnya.
Strategi untuk mengejar target itu, lanjut Edi, bisa dengan dua kali tanam atau lebih, sebab indeks pertanaman (IP) itu bisa empat kali tanam dalam satu tahun, namun Babel hanya bisa dua kali tanam dalam setahun.
"Kalo dua kali nanam ya lebih banyak lagi, IP itu ada sampai empat kali tanam, setahun dengan jenis varietas yang cepat irigasi terus menerus di beberapa daerah itu bisa IP 400 untuk areal tertentu. Di kita masih sekali atau dua kali tanam," ujarnya.
Ia mengumpamakan, jika 12.108 hektare lahan sawah itu menghasilkan misalnya 4 ton beras, angka itu masih jauh untuk mencukupi kebutuhan beras lokal Babel. Dari 4 ton beras itu diprediksikan sekitar 27 persen, sementara kebutuhan beras Babel 176 ton pertahun dan itu dipasok dari luar.
"Kita baru mencukupi itu 48 ribu ton 12 ribu kali 4 empat ton beras misalnya, dibagi 176 ton andil kita baru 27 persen. Ini yang terus kita tingkatkan, jangan menghayal 100 persen, karena kita bukan daerah sentra. Harapan kita ya meningkat dari 27, 30, 40 persen," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan