PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Harga beras di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus melonjak secara signifikan beberapa hari terakhir. DPKP Babel menilai, hal itu karena minimnya produksi padi di daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Babel, Edi Rumdoni mencatat, jumlah produksi beras di Babel hanya mampu memenuhi 20 persen dari total keseluruhan kebutuhan.
"Kebutuhan beras di Babel, sebagian besar diimpor dari daerah luar pulau," kata Edi, Kamis (22/2/2024).
Bahkan berdasarkan data Sensus Pertanian, jumlah petani di bidang pertanian padi hanya berkisar 30.000 orang saja atau 20 persen dari total jumlah petani yang ada di Babel.
"Berdasarkan sensus pertanian terakhir kali itu, 80 persennya petani kebun dari total 150.000 petani. Berarti jika kita bicara pangan holtikultura itu hanya 30.000 orang, itu pun (petani) cabe disitu, bawang disitu, sayur mayur di situ. Jadi kalo salah satu diantara itu sudah tercukupi itu sudah bagus loh," katanya.
Editor : Muri Setiawan