GAZA, Lintasbabel.iNews.id - Akibat peperangan di Jalur Gaza yang tak kunjung usai, jutaan warga Gaza mengalami krisis air bersih. Bahkan, untuk membersih pakaian mereka terpaksa menggunakan air laut.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Jalur Gaza yang terkepung tidak memiliki akses terhadap air bersih setelah Israel memutus pasokan air dan listrik ke wilayah tersebut.
Terlihat ratusan warga Gaza berjejer berdiri di Perairan Mediterania. Mereka membawa pakain dan sabun cucian, membungkuk, membiarkan deburan air asin membilas gaun dan baju-baju mereka.
Sementara itu, anak-anak membawa panci dan logam, menggosokan pasir pantai ke panci mereka untuk membersihkan kotoran.
Hingga kini, pemerintah Indonesia sudah mengirimkan sebanyak 51,5 ton bantuan, diantaranya peralatan medis, obat-obatan, makanan dan penjernih air bersih.
Penjernih air bersih dikirimkan karena dinilai warga Gaza sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Hingga kini Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 10.328 orang, bertambah lebih dari 300 orang dalam sehari dan jumlah korban tersebut mencakup lebih dari 4.200 anak-anak.
Editor : Muri Setiawan