get app
inews
Aa Read Next : Tinjau USS Tanjungpandan, Kabasarnas RI akan Tambah Alutsista

6 Kebijakan Pertahanan Negara versi Menhan Prabowo, Buka Peluang Sipil Dipersenjatai

Jum'at, 13 Oktober 2023 | 14:46 WIB
header img
Karo Humas Kemenhan RI, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha. Foto: Istimewa.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id – Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengungkapkan, ada 6 kebijakan penting Menhan Prabowo Subianto dalam menjaga integritas dan kedaulatan bangsa dari setiap ancaman yang datang.

Kebijakan yang tertuang dalam Visi Strategis dan Transformasi Pertahanan Negara ini, memuat kebijakan-kebijakan strategis yang jika dibutuhkan, tidak menutup kemungkinan untuk mempersenjatai sipil melalui Sistem Pertahanan Rakyat Semesta atau Sishankamrata dan pembentukan Komponen Cadangan atau Komcad.

Isu pertahanan negara selalu menjadi isu strategis bagi setiap negara berdaulat termasuk Indonesia. Kebijakan pertahanan membutuhkan visi dan strategi yang tentu saja berbeda di masing-masing negara, sesuai kondisi tantangan dan ancaman yang berbeda-beda.

Di Indonesia sendiri, dimasa kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Indonesia yang masih menganut prinsip politik bebas aktif memfokuskan diri pada 6 kebijakan penting.

6 kebijakan strategis tersebut meliputi, Kebijakan Sishankamrata (Sistem Pertahanan Rakyat Semesta), Kebijakan Pangan dan Pertahanan Negara, Diplomasi Pertahanan, Spirit Kemandirian Industri Pertahanan, Politik Alutista Prabowo Subianto, dan pembentukan Komponen Cadangan.

“Ada beberapa kebijakan yang kira-kira cukup urgen bagi beliau. Yang pertama adalah tentang pertahanan rakyat semesta, Sishankamrata. Ini kita harus tau bahwa kalau kita mengandalkan alutista masih jauh ketinggalan dan ini terus dikejar oleh beliau (Menhan Prabowo Subianto), sehingga pertahanan rakyat semesta adalah andalan kita. Dulu kita bisa merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan karena kita punya Sishankamrata. Jadi seluruh elemen lapisan masyarakat berjuang melawan penjajah,” kata Brigjen TNI Edwin Adrian dalam kegiatan Bedah Buku Politik Pertahanan yang digelar di Gale-gale Resto, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Senin (9/10/2023) kemarin.

“Yang kedua adalah Pangan dan Pertahanan Negara, kita tahu bahwa kita sedang tidak baik-baik saja, kita tidak bisa bergantung pada (pasokan pangan) orang lain. Kemudian yang ketiga bagaimana kita memperkuat diplomasi pertahanan. Kebijakan lainnya adalah tentang spirit kemandirian industri pertahanan, kedepan kita tidak akan bergantung pada pembelian alutista dari luar. Secara bertahap, barang-barang yang harus kita beli ya kita beli, tetapi barang-barang yang bisa kita lakukan proses transfer of tehnology," katanya lagi.

Selanjutnya, kata Edwin, tentang politik alutista Menhan Prabowo Subianto, bisa dilihat saat ini yang telah melakukan pengadaan dan upgrade alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki Indonesia.

"Dimana di jaman beliau ini, berapa pesawat, berapa kendaraan tempur, senjata, maupun alat-alat lainnya, beliau sedang penuhi, perbaharui. Kemudian yang paling akhir, kebijakan yang sangat urgen dari beliau adalah pembentukan komponen cadangan (Komcad), dan ini sudah berjalan tiga gelombang, Alhamdulillah karena dinegara-negara lain, hal ini sudah berjalan lama, kita baru berjalan diera kepemimpinan beliau sebagai Menteri Pertahanan,” tutur Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut