PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id – Ratusan pelajar dan mahasiswa hadir dalam kegiatan bedah buku Politik Pertahanan, yang diselenggarakan Rosman Djohan Institute, Senin (9/10/2023) di Gale-gale Resto, Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dahnil Anzar Simanjuntak selaku penulis buku, Karo Humas Kemenhan RI, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, dan Founder Rosman Djohan Institute, Erzaldi Rosman.
Disampaikan Erzaldi, pihaknya sengaja menghadirkan kaum milenial yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa untuk hadir dalam kegiatan bedah buku ini.
Hal ini selaras dengan apa yang selalu diingatkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subiato, para pemuda-pemudi Indonesia harus selalu didampingi agar jangan sampai terpengaruh dengan hal-hal yang nantinya akan menjadi ancaman bagi ketahanan dan pertahanan Negara. Sebagai penerus bangsa, penting bagi generasi muda untuk memiliki basis data dan pengetahuan tentang konsepsi ketahanan dan pertahanan negara.
“Kita berharap masyarakat itu tidak menjadi asing dengan pertahanan dan ketahanan negaranya. Jadi kehadiran buku yang ditulis oleh bang Dahnil ini sangat baik, ditulis secara lugas, dan mudah dimengerti sehingga kita berharap masyarakat Indonesia ini, yang tadinya tidak begitu memperhatikan tentang kebijakan pertahanan kita ini menjadi tertarik,” kata Mantan Gubernur Babel periode 2017-2022 ini.
Lebih lanjut dijelaskan Erzaldi, dimasa kekinian, generasi Z atau kaum milenial kurang mendapatkan informasi maupun data tentang tokoh dan sejarah bangsa. Nyatanya kaum milenial jauh lebih mengenal artis-artis luar negeri ketimbang tokoh-tokoh nasional.
“Dilihat dari berbagai sudut pandang mereka (generasi muda) tidak paham, seperti tadi kita pancing saja, mereka tidak mengenal siapa tokoh-tokoh nasional kita, tidak mengenal tokoh-tokoh pahlawan kita. Lebih mengenal tokoh-tokoh seperti artis K-Pop dan lain sebagainya, inikan tantangan. Ketika bagaimana mereka tidak mengenal sejarah sedangkan sejarah bangsa dan negara kita ini, sangat perlu mereka ketahui, karena dengan data dan sejarah tersebut lah, kita bisa menatap masa depan bangsa ini dengan baik,” kata Erzaldi.
Sementara, bagi peserta kegiatan bedah buku yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa dan pelajar ini, isu kebangsaan dan pertahanan negara cukup menarik untuk dijadikan referensi dan memperkaya literasi kaum muda agar tertanam sejak dini tentang konsepsi politik dan pertahanan Negara.
“Menurut saya kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa, karena dengan ini saya sebagai generasi muda dapat mengembangkan pola pikir saya tentang pertahanan, politik negara Indonesia,” ujar Humaira Nur Salsabila, siswi SMAN I Pangkalpinang yang turut hadir dalam kegiatan bedah buku ini.
Editor : Muri Setiawan