PARIS, Lintasbabel.iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyalahkan media sosial, usai kericuhan menyebar di wilayah Prancis beberapa hari terakhir. Kericuhan terjadi dampak tertembaknya remaja 17 tahun bernama Nahel oleh polisi setempat.
Kematian Nahel memicu kemarahan publik hingga kericuhan tidak terbendung di berbagai wilayah Prancis seperti Seine-Saint Denis, Villeurbanne, Nantes dan Toulouse.
Dikutif dari Evening Standard, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, media sosial menjadi peran yang penting pemicu kerusuhan berbagai wilayah Prancis.
Macron menuturkan, media sosial seperti Tiktok dan Snapchat sering menyebarkan video sensitif sehingga menyebabkan aksi kekerasan di Prancis menyebar luas.
"Kadang-kadang kami merasa beberapa dari mereka hidup di jalanan dengan Video Game yang telah memabukan mereka," kata Macron dikutip dari Evening Standard, Selasa (4/7/2023).
Untuk meredam aksi kericuhan tersebut, Prancis telah mengerahkan 45.000 petugas ke jalan setiap malam untuk memadamkan kerusuhan di kota-kota.
Editor : Muri Setiawan