Tokoh Adat itu menerangkan bahwa tradisi ini juga dikenal sebagai sedekah kampung selasih sesudu. Selasih sesudu sendiri lebih jelasnya yaitu prosesi pemberian satu sudu (sendok) air yang berisi tumbuhan selasih dari para peserta khataman quran kepada tokoh atau masyarakat yang menghadiri acara itu.
Sedekah Adat masyarakat Desa Terentang, Bangka Barat. Foto: Istimewa.
"Kalau dulu tradisi ini memang digelar setiap panen, tapi karena saat ini warga desa beralih profesi dalam berbagai bidang pekerjaan lain, maka tradisi kampung ini kita gelar pada minggu pertama setelah lebaran Haji. Untuk memudahkan kita menggelar acara ini," ucapnya.
Sementara, Bupati Bangka Barat, Sukirman mengapresiasi kekompakan masyarakat yang rutin melaksanakan tradisi sedekah kampung ini. Pemkab Babar, kata dia akan berkomitmen penuh memberikan dukungan terhadap tradisi ini sebagai warisan budaya yang ditinggalkan leluhur Desa Terentang.
"Sedekah kampung di Desa Terentang sebagai media untuk mempererat jalinan persaudaraan dan tali silaturahmi antar warga desa dan luar desa, saya harapkan sudah seharusnya dijaga dan dilestarikan. Karena kami dari pemerintah daerah sangat mendukung acara ini," ujar Sukirman.
Editor : Muri Setiawan