"Sementara ini kami memilih jalan damai dan belum ada tuntutan secara hukum, sedangkan bagi oknum kami yang merugikan masyarakat sudah kami hukum," terangnya.
"Semoga keterbukaan ini dapat diterima, karena kita juga lelah jika terus menerus konflik dan dari awal kami masuk inginnya damai-damai saja, mari membuka lembaran baru, sama-sama berdampingan, sebab masih banyak pekerjaan di tahun 2022," ajaknya.
Di tempat yang sama, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menyarankan agar PT. MSK dapat membuat formulasi dan susunan kerja yang menguntungkan kedua belah pihak.
"Alhamdulillah, hari ini kami sudah bertemu dengan kedua belah pihak, dan pihak perusahaan sepakat akan menjalin kerja sama dengan masyarakat dan mereka ini akan kembali bertemu untuk mendapatkan kesepakatan final," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, video aksi demonstrasi masyarakat Desa Penyak Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah mendadak viral. Hal ini lantaran unjuk rasa tersebut berakhir ricuh, hingga berujung terjadinya aksi pembakaran pos perusahaan yang diduga milik kantor PT. MSP, pada Selasa (11/01/2022).
Aksi demonstrasi masyarakat Desa Penyak Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah mendadak viral, karena berujung kericuhan. (Foto: Istimewa)
Editor : Muri Setiawan