HANOI, lintasbabel.id - Mesut Ozil dirumorkan bakal bergabung ke RANS Cilegon FC. Hal ini kontan menjadi bahan perbincangan. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di Vietnam.
Sebagaimana diketahui, rumor ini mulai menyeruak ketika menjadi highlight pemberitaan di media Turki, Fotospor. Menurut media ini Ozil sedang bernegosiasi dengan pihak internal RANS Cilegon FC.
RANS Cilegon FC sendiri memang pernah membuat pernyataan panas melalui pemiliknya, Raffi Ahmad. Menurut sosok yang merupakan selebritas tanah air itu timnya akan melakukan gebrakan besar musim depan seusai memastikan lolos ke Liga 1.
Rumor semakin kencang ketika akun Instagram resmi Rans Entertainment mengunggah foto pemain Fenerbahce ini di Instagram story-nya. Dalam postingan tersebut Rans Entertainment menanyakan kabar pemain 33 tahun ini.
Semakin banyak pemberitaan tentang Ozil di Indonesia membuat media Vietnam, The Thao 247 ikut memberikan sorotan. Media ini pun bertanya-tanya terkait kebenaran ini.
“Mesut Ozil akan bermain di Asia Tenggara?” tulis judul di media itu.
“Baru-baru ini media Indonesia terus menerus digosipkan bahwa bintang sepak bola Eropa, Mesut Ozil, akan datang bermain untuk sebuah klub di negara tersebut,” lanjutnya.
Terlepas dari itu, media ini memberikan komentar pedas bahwa Ozil bakal mengalami kemunduran karier bila bermain di Indonesia. Tak hanya itu, media ini juga melihat harga yang masih tinggi untuk Ozil sehingga tidak percaya sepenuhnya.
Berdasarkan laman Transfermarket, harga Ozil sampai saat ini berada di angka 3,70 juta euro atau sekitar Rp64,3 miliar. Ini merupakan angka termahal sepanjang sejarah rekrutan tim Indonesia. Jumlah nilai transfer tersebut diduga enam kali lipat dari nilai kontrak Michael Essien saat bergabung dengan Persib Bandung 2017 lalu.
“Namun, jika tujuannya adalah Indonesia, ini dianggap sebagai langkah mundur dalam karier Mesut Ozil,” lanjut media itu.
“Selain itu, RANS Cilegon FC juga harus merogoh kocek hingga hampir 4 juta euro untuk mendapatkan jasa mantan bintang Real Madrid tersebut,” tutup media itu.
Editor : Muri Setiawan