Wisatawan, kata Sandiaga, dalam berwisata tentu tidak hanya akan berkunjung ke satu desa wisata, tapi akan ke beberapa.
Menparekraf Sandiaga dalam acara Bimtek Pemasaran Pariwisata Nusantara Beli Kreatif Desa Wisata Naik Kelas di Hotel Tanjung Pesona, Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Foto: Istimewa/ Kemanparekraf.
"Jadi desa wisata produknya jangan sama, masing-masing desa wisata tonjolkan apa yang menjadi kekuatan utama," ujar Sandiaga.
Dalam menunjang pemasaran dan promosi desa wisata, Kemenparekraf berkolaborasi dengan online travel agent (OTA) yang sebelumnya telah menyiapkan program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi). Program ini dimaksudkan untuk mempromosikan paket desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia.
OTA menyiapkan kanal khusus untuk menjual paket-paket menarik ke desa wisata. Target tahun ini adalah 100 paket wisata di mana paket-paket tersebut diambil dari 100 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan 2022.
"Hasilnya, program ini memperkuat desa wisata sebagai pandemic winner. Online travel agent membantu untuk mempromosikan, serta membantu mereposisi desa wisata menjadi destinasi unggulan selain dari taman rekreasi dan lain sebagainya. Desa wisata ini menjadi andalan dan unggulan dalam kebangkitan pariwisata kita," kata Sandiaga.
Karenanya melalui bimbingan teknis yang diikuti perwakilan pengelola 10 desa wisata di Pulau Bangka ini diharapkan dapat membantu para pengelola desa wisata untuk onboarding paket-paket wisatanya pada online travel agent. Saat ini Kemenparekraf telah bekerja sama dengan sejumlah OTA di antaranya Mister Aladin.
"Kita harapkan dari pelatihan bimtek ini akan dapat memenuhi target menciptakan desa wisata yang akan membuka peluang bagi terciptanya 4,4 juta lapangan kerja baru. Ujungnya adalah lapangan kerja, membantu pemerintah meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga semua nanti indeks pembangunan akan terangkat, itu yang kita harapkan," kata Menparekraf Sandiaga.
Editor : Muri Setiawan