get app
inews
Aa Text
Read Next : Erzaldi Ingatkan Jangan Dzalim

Viral Artis Adopsi Boneka Arwah, Ini Penjelasan Buya Yahya

Selasa, 04 Januari 2022 | 13:09 WIB
header img
Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya.

TAYANGAN infotainment beberapa waktu belakangan menampilkan sejumlah artis-artis yang memiliki spirit doll atau boneka arwah. Aksi ini bahkan menjadi viral dan banyak dibahas di linimasa media sosial (medsos).

Lalu, seperti apa Islam memandang hal ini? Berikut ini penjelasan dari Buya Yahya.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya menerangkan, dalam hukum Islam dikatakan memiliki atau mempermainkan boneka untuk orang dewasa tidak dibenarkan, dan untuk anak kecil pun ada khilafiah dengan para ulama dalam hukum bermain boneka.

"Kalau Anda punya di rumah untuk Anda yang dewasa, kalau Anda beli untuk yang dewasa enggak boleh. Adapun jika untuk anak-anak kecil, di situ ada khilafiah untuk anak kecil. Ini masalah hukum boneka," ungkap BuyaYahya, seperti dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Senin (3/1/2022).

Ia mengatakan, jika memang memiliki boneka seperti spirit doll sedang menjadi tren, hendaknya tidak mengikutinya. Pasalnya, perbuatan tersebut bukan memjadi budaya Islam. Ada baiknya Muslimin mengikuti tren yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Sedangkan dalam masalah keyakinan, lanjut Buya Yahya, jika spirit doll memiliki ruh atau dimasuki ruh anak kecil yang sudah meninggal dunia, maka hal itu adalah tidak benar. Dalam hal ini Muslimin memiliki iman dan tidak boleh meyakini hal semacam itu.

Buya Yahya menjelaskan, dalam ajaran agama Islam, jika setiap orang yang sudah meninggal dunia, ruhnya tidak akan masuk ke boneka, karena ruh orang yang telah meninggal urusannya sudah di alam kubur.

"Dari segi keimanan enggak boleh kita meyakini yang demikian itu. Sedang ruh anak kecil akan diberikan kenikmatan di alam barzakh dan tidak mendapatkan siksaan dan ruhnya tidak akan masuk ke dalam boneka," katanya.

Buya Yahya mengingatkan, dalam keyakinan agama Islam, yang masuk ke boneka itu adalah jin-jin jahat dan setan-setan yang terkutuk, bukanlah ruh anak kecil yang sudah meninggal dunia. Sebab, bayi-bayi yang meninggal sebelum aqil baligh akan dimuliakan, sekalipun anaknya orang tidak beriman.

Tentang seseorang yang mengadopsi boneka, Buya Yahya menuturkan masalah lain dalam hal ini adalah psikologi dan kekosongan hati seseorang, serta mental yang kemungkinan memiliki masalah. Seperti ketidaknyamanan dengan orang sekitarnya atau ada masalah lain yang mengganggu psikologinya.

Buya Yahya mengatakan, apabila ingin mengadopsi sebaiknya anak manusia, bukan boneka yang tidak membawa manfaat dan tidak ada pahalanya. Pasalnya, masih banyak anak-anak manusia yang tidak mampu atau anak yatim yang hidupnya kurang beruntung.

"Jadi lebih baik kita mengadopsi mereka yang akan memberikan manfaat untuk mereka dan memberikan kebaikan serta pahala juga kebaikan untuk kita. Ngadopsi ya anak manusia dong," imbau Buya Yahya.

Dirinya menuturkan, ada gerakan untuk tidak memiliki anak kemudian timbul lagi gerakan mengadopsi boneka, hal ini disinyalir adalah bentuk gerakan untuk membatasi generasi-generasi beriman atau membatasi generasi-generasi Muslim.

Pada akhirnya Buya Yahya mengajak Muslimin untuk tidak mengikuti budaya memgadopsi boneka dan tidak memercayai jika boneka tersebut dimasuki ruh karena hal tersebut dapat membuat kita menjadi syirik dan tidaklah membawa manfaat dan tidak ada kebaikan di dalamnya.

"Perkuat keimanan, mental dan psikologi dengan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan bentuklah jiwa kemanusiaan dengan membantu anak-anak yatim piatu yang kurang beruntung agar kita mendapat pahala dan kebaikan di hadapan Allah Subhanahu wa ta'ala," katanya.

Wallahu a'lam bishawab

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut