"Cheng Beng itu biasanya dilaksanakan, pada tanggal 4 ataupun tanggal 5 dalam kalender masehi, kalau tanggal 4 April itu biasanya pelaksanaan pada tahun kabisat, sedangkan 5 April itu adalah tahun biasa. Cheng itu sendiri artinya bersih, jadi seminggu atau dua minggu sebelum hari H tanggal 4 ataupun tanggal 5 keluarga sudah mulai melakukan pembersihan terhadap makam," kata Ahmad Elvian, Sejarawan Bangka Belitung.
Lebih lanjut ia menuturkan sedangkan Beng-nya artinya terang yaitu menjelang terbitnya matahari, sampai siang mereka akan melakukan ritual, penghormatan terhadap leluhur.
Puncak Ceng Beng jatuh pada setiap 5 April, akan tetapi masyarakat keturunan Tionghoa sudah menyambut, sekitar dua pekan sebelumnya.
Di Pangkalpinang, warga Tionghoa keturunan biasanya ramai menggelar ritual ini di pemakaman Sentosa yang memiliki area pemakaman 19 hektar dengan lebih dari 3 ribu makam.
Editor : Muri Setiawan