get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Bangka Barat Sidak Pasar Tradisional Mentok Jelang Idul Adha 2024

Harga Telur Ayam Tembus Rp30 Ribu Sekilo

Kamis, 30 Desember 2021 | 12:57 WIB
header img
Harga Telur Ayam Tembus Rp30 Ribu Sekilo. (foto: Ist)

JAKARTA, lintasbabel.id - Harga telur ayam sejak sebulan terakhir terus mengalami kenaikan. Bahkan saat ini sudah berada di kisaran Rp30 ribu sampai Rp33 ribu per kilogramnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap penyebab harga telur ayam yang terus melonjak dalam sebulan terakhir.

Berdasarkan data di situs infopangan.jakarta.go.id, pasar tradisional yang menjual telur ayam di harga Rp30.000 per Kg terdapat di Pasar Kalibaru.  

Sementara, telur ayam ras yang dijual seharga Rp32.000 per Kg, diantaranya di Pasar Grogol, Pasar Minggu, Pasar Pramuka, Pasar Pal Meriam, Pasar Cibubur, Pasar Tanah Abang Blok A-G, Pasar Cipete, Pasar Lenteng Agung, Pasar Rawamangun, dan Pasar Pademangan Timur. 

Sedangkan telur ayam yang dibanderol dengan harga Rp33.000 antara lain di Pasar Pondok Labu, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Pesanggrahan, Pasar Tebet Barat, Pasar Pluit, dan Pasar Pulo Gadung.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, mengatakan penyebab naiknya harga telur ayam jelang penutupan akhir tahun 2021 lantaran naiknya harga pakan jagung. 

Hal itu, menyebabkan peternak kesulitan mendapatkan harga pakan yang terjangkau, sehingga melakukan penyesuaian dengan menaikkan harga jual telur ayam.

"Oleh sebab itu, harga telur ayam ras di pasaran masih dalam adapatasi dengan kondisi harga pakan yang tinggi, terlebih permintaan juga mengalami peningkatan," kata Oke Nurwan, kepada MNC Portal Indonesia.

Menurut dia, penyebab permintaan telur ayam ras yang tinggi mulai terlihat seiring pelonggaran aktivitas masyarakat, dan semakin melonjak menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. 

"Adanya pelonggaran PPKM saat Nataru juga mendorong tingginya permintaan. Apalagi nanti akan ada bansos pemerintah, sehingga menggenjot sentral-sentral produksi kesulitan memenuhi permintaan karena sempat mengalami depopulasi," tutur Oke Nurwan.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut