BAKHMUT, lintasbabel.iNews.id - Rusia terus meningkatkan upayanya untuk menguasai kota strategis Bakhmut. Pasukan bayaran Wagner grup didukung prajurit wajib militer Rusia terus menyerang dari berbagai arah, namun pasukan Ukraina tetap bertahan dan menolak mundur.
Pasca mengalami kemunduran di sejumlah front pertempuran yang sudah berlangsung lebih dari setahun, Rusia masih belum menurunkan ambisinya untuk menjajah Ukraina.
Satu bulan terakhir, serangan militer Rusia nampaknya difokuskan ke front timur dimana terdapat kota Bakhmut, Donetsk Oblast yang saat ini sedang dipertahankan dengan gigih oleh pasukan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodimir Zelensky dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dilansir oleh The Kiev Independent pada 6 Maret 2023 menyebutkan bahwa pasukannya akan terus mempertahankan dan tidak akan mundur dari kota Bakhmut. Karena melepas kota strategis tersebut hanya akan membuat posisi pertahanan Ukraina dikota-kota sekitarnya di front timur akan terekspos.
"Ini taktis bagi kami... setelah Bakhmut, mereka bisa melangkah lebih jauh. Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk. Itu sebabnya orang-orang kita berdiri di sana." kata Zelensky.
Upaya mempertahankan kota Bakhmut ini sendiri harus dibayar mahal oleh pasukan Ukraina. Teranyar, komandan Batalion Pertama Mekanik Serigala Da Vinci, Dmytro Kotsiubailo, tewas dalam pertempuran pada Selasa 7 Maret 2023 didekat pinggiran kota Bakhmut.
Menurut laporan Kementerian Pertahanan Inggris yang dirilis 7 Maret 2023, pasukan Ukraina masih mampu meredam serangan demi serangan yang dilakukan secara frontal oleh pasukan Rusia dan membuat perimeter pertahanan yang cukup stabil di wilayah ini.
Laporan yang sama menyebutkan bahwa saat ini masih terdapat sekitar 4 ribu warga sipil termasuk 38 anak-anak yang terjebak di pertempuran kota Bakhmut.
Upaya evakuasi wajib warga sipil ini terus dilakukan oleh pemerintah Ukraina, dimana setiap anak yang dievakuasi harus didampingi oleh orangtuanya atau wali yang sah dan dibawa keluar dari zona pertempuran aktif.
Editor : Muri Setiawan