Tak mau terus-terusan hidup dalam kekurangan, Goh kemudian bekerja di sebuah toko perangkat keras. Berkat kegigihannya, Goh kemudian diangkat menjadi salesman.
Tahun 1949, ketika tentara Inggris melelang kelebihan stok cat dari Perang Dunia II, Goh melihat ada peluang menghasilkan cuan dari hal ini. Dia lantas membeli beberapa barel cat tersebut.
Bukannya langsung menjual cat, tapi Goh justu melakukan eksperimen dengan berbagai pelarut dan bahan kimia untuk membuat cat baru, yang diberi merek Pigeon.
Tahun berikutnya, usaha cat miliknya mulai membuahkan hasil. Lagi-lagi, Goh menemui kendala dalam bisnisnya. Pemerintah Singapura mengeluarkan kebijakan pembatasan impor imbas dari Perang Korea.
"Keberuntungan saya dibangun dari dua peristiwa ini (Perang Korea dan embargo minyak)," kata Goh dalam wawancara dengan Singapore Business Times pada 1997 silam.
Editor : Muri Setiawan