get app
inews
Aa Read Next : SE Satgas Covid-19 Bebaskan PCR dan Antigen Bagi Pelaku Perjalanan, Begini Ketentuannya

Ilmuwan Atom Klaim Jam Kiamat Maju 10 Detik

Selasa, 31 Januari 2023 | 17:43 WIB
header img
Jarum Jam Kiamat tahun 2023 maju 10 detik yang artinya 90 detik menuju tengah malam. Foto: Reuters.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Ancaman perang nuklir terus menjadi perhatian masyarakat dunia. Seperti perang Rusia dan Ukraina yang digadang-gadang akan menjadi perang dunia ketiga. Perang ini juga diklaim akan menjadi akhir kehidupan masyarakat dunia.

Terkait hal tersebut, kini tersentak kabar dari ilmuwan atom dunia yang mengatur jam kiamat maju 10 detik dibandingkan 3 tahun belakangan.

Pemikiran jam kiamat, akibat ancaman perang nuklir yang disampaikan Presiden Rusia Putin pada perang Ukraina yang sudah terjadi 1 tahun terakhir, dan acaman Pandemi Covid 19 yang menimpa dunia sejak 2 tahun terakhir., yaitu perang biologis.

Jam kiamat ini bentuk analisa ilmuan atom, karena mengklaim, umat manusia di dunia sangat dekat dengan kehancuran dan perpecahan.

Jam kiamat dikenal pertama kali pada tahun 1947, pada saat itu manusia mengahadapi perperangan besar antara amerika dan Uni Soviet.

Pada saat itu dua negara besar tersebut berlomba-lomba membangaun persenjataan nuklir, berdaya ledak tinggi. Dimana pada saat itu Jam Kiamat disetel pada 7 menit sebelum tengah malam.

Kemudian, Jam Kiamat berubah menjadi 3 menit menuju tengah malam pada 1953. Sejak dibuat hingga tahun ini, Jam Kiamat telah diputar sebanyak 25 kali dengan waktu menit yang berubah-ubah.

Uniknya, pergerakan jarum Jam Kiamat bukan hanya mendekati tengah malam, namun juga menjauhi.  

Waktu terjauh yang pernah dimiliki jam ini adalah 17 menit menuju tengah malam. Hal itu terjadi pada 1991, yang bergerak mundur dari menit 10 pada 1990. Alasannya saat itu dunia berubah secara fundamental ke arah lebih positif.  

Jam Kiamat diakui tidak dimaksudkan sebagai ancaman nyata untuk Bumi. Buletin menjelaskan alat ini hanya untuk memicu percakapan dan mendorong keterlibatan publik dalam topik ilmiah seperti perubahan iklim dan perlucutan senjata nuklir. Bentukan fisik jam ini disimpan di University of Chicago, AS.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut