PANGKALPINANG, lintasbabel.iNews.id - Mantan Gubernur Babel periode 2017-2022 Erzaldi Rosman menilai, dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya bisa menjadi raja lautan. Sebagai bangsa maritim sudah saatnya negeri ini fokus pada potensi bahari untuk dijadikan pondasi perekonomian negara.
Menurut Erzaldi, ada tiga faktor yang harus dilakukan pemerintah untuk dapat benar-benar menjadikan sektor kelautan sebagai basis fundamental ekonomi nasiomal. Ketiga faktor tersebut adalah mengokohkan potensi, memgembangkan infrastruktur, dan membangun konektifitas maritim.
"Sebagai bangsa maritim, Indonesia seharusnya menjadi raja di laut, dan kelautan menjadi basis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merata ke seluruh pelosok nusantara," kata Erzaldi, Sabtu (7/1/2023).
Lebih jauh dijelaskannya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau, dimana luas daratannya berkisar 1,91 juta kilometer persegi atau sekita 33% dari luas wilayah. Sedangkan luas lautan Indonesia mencapai 6,32 juta kilometer persegi.
Dengan luas perairan yang mencapai 67 persen dan berada di titik yang strategis karena berbatasan di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Indonesia memiliki ribuan potensi terhampar dari permukaan laut hingga dasar permukaan buminya.
Anugerah ini menjadikan bangsa Indonesia selalu dijadikan prioritas dalam kerjasama pengelolaan dan pengembangan potensi maritim dunia.
Untuk mengoptimalkan geostrategis ini, perlu adanya strategi pembangunan yang dimulai dari inventarisasi potensi, pengembangan infrastruktur, konektivitas antar pulau, dan konektivitas maritim.
"Kita harus kerja nyata sebagai bangsa maritim. Kita harus segera pulihkan, dan kokohkan dengan cara memberdayakan potensi maritim untuk pertumbuhan ekonomi, tentunya merata. Selain itu, juga untuk meningkatkan nilai tambah, dan yang paling penting maritim untuk mempersatukan negara kita, Indonesia," kata Erzaldi.
Ditambahkannya, sebagai bangsa maritim, Indonesia seharusnya menjadi raja di laut, dan kelautan menjadi basis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merata ke seluruh pelosok nusantara. Potensi ini harus dikembangkan menjadi industri pangan, khususnya protein yang berbasis laut.
"Industri budidaya ikan dengan teknologi tepat guna seperti memanfaatkan energi panas matahari solar panel atau cold storage yang bekerja sama dengan PT SEI di Sadai, dan rencananya akan dikembangkan di pertambakan udang vaname," ujarnya.
Politis partai Gerindra ini juga menyebutkan, selain pengembangan industri pangan, industri perkapalan menjadi potensi hulu yang besar. Namun, perlu adanya komitmen dalam mendorong pengembangan infrastruktur, dan konektivitas maritim lainnya yang lebih luas.
"Dengan membangun pelabuhan laut, logistik, serta program tol laut untuk mempermudah mobilitas barang, dan orang antar pulau, dan menjamin pelayanan masyarakat yang lebih baik, dan meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah kepulauan," katanya.
Editor : Muri Setiawan