get app
inews
Aa Text
Read Next : Penambang Timah di Bangka Barat Diserang Buaya 4 Meter

2 Penambang Timah Tewas, Pemilik IUP Diminta Perketat Pengamanan Lokasi

Kamis, 24 Juni 2021 | 14:46 WIB
header img
Petugas pengamanan berjaga di pintu masuk menuju Unit Produksi Timah Primer (UPTP) SITE Pemali Kabupaten Bangka. Foto: istimewa

BANGKA, lintasbabel.id - Pasca musibah tewasnya dua orang penambang pasir timah, Bupati Bangka, Mulkan meminta pemilik Izin Usaha Penambangan (IUP) untuk memperketat pengamanan lokasi. 

Hal tersebut guna menghindari penambangan secara diam-diam oleh masyarakat setempat.

Mulkan mengatakan, dirinya tidak melarang masyarakatnya menambang, asal dilakukan sesuai aturan dan memiliki izin dari pihak berwenang. 

Sehingga segala bentuk kegiatan dapat dipertanggungjawabkan, termasuk jika terjadi musibah kecelakaan tambang seperti yang terjadi di Unit Produksi Timah Primer (UPTP) SITE Pemali Bangka, Rabu (23/6/2021) kemarin.

"Bukan kami tidak memberi suatu keluasan kepada masyarakat untuk melaksanakan pertambangan, katakanlah secara bebas. Tetapi harus ada aturan. Ketika masyarakat menambang harus memiliki suatu perizinan. Apalagi itu wilayah tambang PT Timah, yang memiliki izin yang legal, dan itu bukan tambang kecil, tapi tambang sekala besar," kata Mulkan, Kamis (25/6/2021).

Mulkan menyayangkan, peristiwa laka tambang yang menewaskan dua warga setempat. Pasalnya, lokasi tambang merupakan tambang berkala besar yang berizin legal, namun sudah lama tak beroperasi.

"Kepada pemilik IUP seperti pak Pondi, walau mereka tidak berjalan, tetapi mereka harus mengawasi wilayah pertambangan mereka. Karena disana masih banyak peralatan-peralatan yang ada di lapangan. Tentunya para pengamananan (security) disana harus memberikan suatu peringatan kepada masyarakat disana," ujar Mulkan.

Menurutnya, lokasi tambang tersebut memang cukup rawan terjadinya longsor dan cukup membahayakan bila ditambang secara manual.

"Bukan melarang, tapikan ini milik orang yang benar-benar memiliki perizinan. Kedua, apa yang saya sampaikan tadi, lokasi cukup rawan. Sebab kondisinya cukup dalam, sangat berbahaya apabila masyarakat melakukan penambangan secara kucing-kucingan," ucapnya.

Sebelumnya, laka tambang yang terjadi di Desa Dam Kramat, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Rabu kemarin, menimpa enam orang. Mereka tertimbun longsor saat berkerja pada dini hari sekira pukul 03.00 WIB. 

Empat orang berhasil selamat, meskipun mengalami luka, namun dua orang tewas setelah berhasil dievakuasi sekira pukul 09.00 WIB, Rabu kemarin.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut