PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (NATARU), Pelabuhan Tanjung Kalian, Mentok Kabupaten bangka Barat menjadi perhatian utama terkait kepadatan penumpang dan kendaraan.
Antrean penumpang di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok, Bangka Barat yang terjadi pada saat Mudik Lebaran Idul Fitri 1443H/ 2022 lalu. (Foto: lintasbabel.id/ Rizki Ramadhani)
"Kita mengantisipasi penyebrangan laut ini, yang menjadi konsen kita adalah penyebrangan di Tanjung Kalian," kata Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin , Rabu (14/12/2022).
Ridwan menyebutkan, pada tahun 2021 lalu, Pelabuhan Tanjung Kalian mengalami kepadatan tinggi hingga mengakibatkan kemacetan dan antrean panjang.
"Dimana orang biasa menunggu 48 jam pada tahun lalu itu, sudah kita bicarakan ke ASDP, kita pantau ketat dari hari ke hari," katanya.
Sementara itu, Kapolda Kepulauan Babel, Irjen Pol Yan Sultra akan menemui Pemkab Bangka Barat mengantisipasi kepadatan di Tanjung Kalian.
"Terutama juga di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, yang setiap tahun kalau kita evaluasi disana sering terjadi kepadatan, kemacetan dan juga kesiapan di Kabupaten Bangka Barat, Nanti ada pertemuan khusus kaitan dengan ketika terjadi kemacetan, masyarakat disana bagaimana, bisa difasilitasi mungkin yang sampai menginap bagaimana, juga fasilitas lain, yang yang perlu dipersiapkan seperti tahun-tahun yang lalu," kata Kapolda.
Antrean kendaraan sepanjang 2,4 kilometer yang terjadi di luar kawasan Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok Kabupaten Bangka Barat, pada saat Mudik Lebaran Idul Fitri 2022 lalu. (Foto: lintasbabel.id/ Rizki Ramadhani)
Ia menuturkan, antisipasi perlu dilakukan karena mengingat tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,
"Kenapa kita harus antisipasi?, Karena tahun ini tahun yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, 2 tahun kita menghadapi pandemi Covid 19, tahun ini semua kegiatan dibuka, artinya boleh berkegiatan, karena itu tidak menutup kemungkinan keramaian itu akan berbeda dengan tahun-tahun yang lalu," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan