BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman berharap momen peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022, menjadi waktu evaluasi dalam mendidik dan memberikan perhatian kepada anak, sehingga dapat membangun anak yang berakhlak baik.
Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2022 di Bangka Tengah. Foto : Lintasbabel.iNews.id/ Rachmat Kurniawan.
Hal itu disampaikan Algafry dalam acara puncak peringatan HAN tahun 2022 di Gedung Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah (BKPSDMD) Bateng, Provinsi Kepulaun Bangka Belitung (Babel), pada Kamis (01/12/2022),
"Anak ini merupakan titipan Allah kepada kita, dan menjaga anak ini harus dengan penuh tanggung jawab. Tadi saya menyampaikan bahwa di momen perayaan hari anak ini, menjadi momen evaluasi bagi kita, bagaimana kita mendidik anak, bagaimana kita memberikan perhatian kepada anak, demi menjadikan anak-anak kita berahlakul karimah. Kita ingin anak kita ini lebih beradab yang baik, sopan santun, sehingga mereka menyadari bahwa mereka adalah harapan kita dan negara kedepan," ujar Algafry Rahman.
Lebih lanjut dirinya berharap kedepan momentum hari anak ini, pihaknya dapat memberikan tempat terbaik bagi anak.
"Saya ingin kedepan itu kita benar-benar bisa memberikan tempat bagi anak untuk menjadi raja dan ratu, sehingga anak-anak kita bisa betul-betul bergembira dan bersemangat. Di tahun 2023, saya ingin berkolaborasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk kita mengangkat hari anak ini menjadi hari yang luar biasa," ujarnya.
Sementara itu, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Bateng, drg. Eva Algafry mengungkapkan, HAN harus menjadi momentum anak untuk dapat menampilkan yang terbaik yang mereka punya.
Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2022 di Bangka Tengah. Foto : Lintasbabel.iNews.id/ Rachmat Kurniawan.
"Momentum hari anak ini seharusnya menjadi momentum terbaik anak untuk dapat menampilkan kemampuan terbaik mereka. Intinya peringatan hari anak ini tidak hanya sekedar formalitas, tapi betul-betul menjadi wadah terbaik anak untuk menampilkan hal terbaik yang mereka punya," ujar drg. Eva.
Dirinya menginginkan anak-anak di Kabupaten Bateng tidak terjajah kebudayaan luar, namun dapat mengenal dan bangga terhadap budaya daerah dan negara sendiri.
"Saya inginkan kebudayaan juga lebih masuk kedalam pendidikan anak, yang kita hadapi saat ini salah satunya kebudayaan. Bagaimana budaya asing luar biasa derasnya bersaing dengan budaya kita. Lagu tradisional dan musik tradisional mungkin anak-anak kita sekarang jarang yang tau, tapi lebih mengenal musim-musik misalnya K-Pop," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan