PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Stasiun Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Depati Amir Kota Pangkalpinang, meminta masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari kedepan. Cuaca ekstrem dapat menyebabkan potensi bencana.
"Kejadian hujan sedang, lebat yang disertai angin kencang dan petir masih akan terjadi beberapa hari ke depan di wilayah Babel keseluruhan. Bahkan potensi yang sama juga masih akan berlanjut hingga Februari 2023, karena mulai dari Desember 2022 - Februari 2023 dikenal sebagai puncak musim penghujan di Babel," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji, Sabtu (26/11/2022).
Kurniaji menuturkan, kondisi cuaca ekstrem di Babel dalam beberapa hari terakhir, khususnya kejadian hujan sedang sampai lebat yang disertai dengan angin kencang dan petir, dipengaruhi beberapa faktor.
"Faktor yang pertama Babel memang sudah masuk musim penghujan, karena saat ini hingga di akhir April, wilayah Babel akan bertiup angin monsoon Barat Laut yang identik dengan massa udara basah dan lembab. Fenomena belokan angin dan konvergensi yang terbentuk di sekitar wilayah wilayah Sumatera khususnya Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi dan juga Kepulauan Babel, juga sangat mendukung pembentukan awan-awan hujan di wilayah tersebut," katanya.
"Jadi, massa udara yang bertiupnya memang sudah basah dan lebab saat ini, ditambah pula dengan fenomena belokan angin dan konvergensi tadi, sehingga menyebabkan Babel masih akan tetap diguyur hujan sedang, lebat dan tidak jarang pula akan disertai angin kencang dan petir," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, apabila terjadi hujan lebat atau angin kencang untuk selalu berhati-hati, diusahakan jangan keluar rumah.
"Jika terlihat kondisi cuaca yang kurang bersahabat, sebaiknya tidak keluar rumah. Pastikan atribut musim penghujan seperti payung, sepatu boot dan jas hujan tersedia di rumah, dan di dalam kendaraan karena ketika sedang berada di luar rumah dan saat terjadi hujan, sedikit banyak dapat melindungi diri kita dari dampak negatif cuaca ekstrem," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan