Menurutnya, pelaku SAN sudah beroperasi selama 6 bulan. Beberapa korban mahasiswa IPB pernah diberikan hasil investasi sebagaimana yang dijanjikan pelaku sebanyak 1 kali. Setelah itu pelaku tak lagi memberikan hasil investasi yang telah dijanjikan sebelumnya.
Dari hasil penyelidikan, hasil investasi yang pernah diberikan pelaku pada gelombang pertama mahasiswa IPB ternyata dari aksi tipu-tipu pelaku sebelumnya kepada para korban lainnya. Adapun hasil penipuan pelaku dipakai membeli mobil hingga mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Pelaku ini gali lobang tutup lobang, jadi apa yang diperoleh dari gelombang pertama lalu keuntungan dari gelombang berikutnya juga sebagian digunakan untuk beli kendaraan roda 4 dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya," katanya.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Pelaku SAN Kirim Barang Fiktif, Ini Modus Pinjol yang Jerat Mahasiswa IPB ".
Editor : Muri Setiawan