get app
inews
Aa Read Next : Pasukan Rusia Serang Pusat Komando Ukraina di Zaporizhzhia

Sistem Pertahanan Udara NASAMS dan Aspide Kini Perkuat Ukraina

Selasa, 08 November 2022 | 06:37 WIB
header img
Sistem Pertahanan Udara NASAMS tiba di Ukraina. Foto : twitter Oleksii Reznikov.

KIEV, Lintasbabel.iNews.id - Menteri Pertahanan Ukraina mengumumkan kehadiran sistem pertahanan udara NASAMS dan Aspide untuk mengantisipasi serangan sporadis jet tempur, rudal, dan drone Rusia. Persenjataan canggih ini merupakan bantuan dari Amerika Serikat, Norwegia, dan Spanyol. 

Sebelumnya, Amerika Serikat menjanjikan akan mengirimkan sistem pertahanan udara NASAMS sebanyak 8 unit sebagai respon atas meningkatnya serangan udara Rusia yang menyasar objek non militer termasuk fasilitas energi dan air di Ukraina. 

Hal yang sama dijanjikan oleh Spanyol pada awal November lalu, dimana negeri matador itu berjanji akan mengirimkan tambahan paket bantuan militer baru berupa sistem anti pesawat Aspide, sistem pertahanan udara Hawk, peluncur roket anti tank, dan sistem artileri berikut amunisinya. 

Sebagian dari tambahan paket bantuan militer yang dijanjikan Amerika Serikat dan Spanyol tersebut kini sudah berada di Ukraina, dan mulai bertugas untuk membantu menangkal serangan udara Rusia. 

Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Resnikov melalui akun twitternya, 7 November 2022. 

"Lihat siapa yang ada disini !, sistem pertahanan udara NASAMS dan Aspide tiba di Ukraina!. Senjata ini akan signifikan memperkuat #UAarmy dan membuat langit kita lebih aman. Kita akan melanjurkan menembak jatuh target musuh yang menyerang kita. Terimakasih pada partner kita, Norwegia, Spanyol, dan Amerika Serikat," tulis Oleksii Resnikov diakun twitternya. 

Oleksii tidak merinci secara detail, berapa banyak palet bantuan yang dimaksud dalam cuitannya tersebut. 

Sejak 1 bulan terakhir, Rusia mulai merubah strategi perangnya dengan berupaya menghancurkan fasilitas publik seperti fasilitas listrik dan air, untuk memaksa pemimpin Ukraina menyerah dan menghentikan perlawanan. Akibatnya, lebih dari 4,5 juta jiwa penduduk Kiev dan sekitarnya terpaksa bertahan tanpa pasokan listrik.

Editor : Haryanto

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut