get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasukan Rusia Serang Pusat Komando Ukraina di Zaporizhzhia

Ukraina Mulai Kewalahan Hadapi Pasukan Wajib Militer Rusia, Berharap Pasokan Persenjataan Canggih

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 16:04 WIB
header img
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Foto : Kepresidenan Ukraina.

KIEV, Lintasbabel.iNews.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui pasukannya digaris depan harus menanggung beban ekstra untuk menghadapi peningkatan jumlah personel Rusia pasca diberlakukannya wajib militer parsial. Zelensky berharap adanya peningkatan pasokan persenjataan canggih untuk menghadapi serangan Rusia. 

Ribuan prajurit wajib militer Rusia kini sudah terlibat pertempuran dengan pasukan Ukraina. Walaupun tanpa dibekali pelatihan yang memadai, kehadiran pasukan tambahan dalam jumlah besar ini, membuat upaya serangan balik Ukraina untuk merebut wilayah yang dicaplok Rusia mulai melambat. 

Dikutip dari Euromaidan Press, Presiden Zelensky dalam rekaman pidato malamnya menyebutkan bahwa kehadiran pasukan wajib militer yang sengaja dijadikan umpan peluru oleh Rusia telah membuat tekanan terhadap pasukan Ukraina di medan perang.

Dirinya berharap bantuan persenjataan yang dikirim Amerika Serikat dan negara-negara sahabat dapat ditingkatkan, untuk menghadapi pertempuran yang lebih besar. 

“Sekarang Rusia menempatkan ribuan orang yang dimobilisasi ke garis depan. Mereka tidak memiliki pelatihan militer yang signifikan, tetapi komando mereka tidak membutuhkannya sama sekali. Mereka berharap bahwa Rusia yang dimobilisasi akan mampu bertahan dari perang setidaknya selama beberapa minggu, lalu mati. Lalu mereka akan mengirim yang baru ke depan.Tetapi selama ini, penggunaan orang-orang Rusia oleh jenderal-jenderal mereka sebagai "umpan meriam" memungkinkan untuk menciptakan tekanan tambahan pada para pembela kami. Ini adalah tekanan penting. Dan saya berterima kasih kepada semua prajurit kita yang menanggungnya. Saya juga berterima kasih kepada mitra yang memahami bahwa dalam kondisi seperti itu kami membutuhkan peningkatan bantuan pertahanan," kata Zelensky.

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut