get app
inews
Aa Read Next : Pekerja Tambang Timah di Bangka Barat Tewas Diduga Tertimpa Batu

Dilanda Banjir Sejak Juni, Hampir 1.000 Warga Pakistan Meninggal Dunia

Senin, 29 Agustus 2022 | 09:59 WIB
header img
Seorang anak laki-laki menyeberangi jalan yang banjir, dengan bantuan kawat yang diikat di kedua ujungnya, menyusul hujan dan banjir selama musim hujan di Charsadda, Pakistan, 27 Agustus 2022. (Foto/REUTERS/Fayaz Aziz)

ISLAMABAD, lintasbabel.id - Bencana banjir yang melanda Pakistan sejak Juni lalu, telah menelan banyak korban jiwa. Hampir 1.000 orang dilaporkan tewas dalam bencana alam tersebut.

Tak hanya menelan korban jiwa, banjir yang merusak sebagian besar wilayah Pakistan juga telah melukai serta membuat ribuan lainnya mengungsi. 

Terbaru, korban tewas sehari setelah perdana menteri, Shehbaz Sharif, meminta bantuan internasional dalam memerangi kerusakan akibat banjir yang mematikan. 

Lebih dari 33 juta orang telah mengungsi. Pemerintah Pakistan telah mengumumkan keadaan darurat untuk menangani banjir monsun, yang dimulai pada bulan Juni dan terus mendatangkan malapetaka di Pakistan.

Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan dalam laporan terbarunya mengatakan 45 orang tewas dalam insiden terkait banjir dari Jumat hingga Sabtu. Itu membuat korban tewas sejak pertengahan Juni menjadi 982 dengan 1.456 terluka.

Banyak bagian Pakistan menjadi tidak dapat diakses, dan tim penyelamat berjuang untuk mengevakuasi ribuan orang yang terdampar dari daerah yang terkena banjir. Provinsi Balochistan dan Sindh adalah daerah yang terkena dampak paling parah. 

Media lokal melaporkan pada Sabtu malam bahwa bendungan Kach dekat kota Ziarat, 80 mil dari Quetta, Ibu Kota Balochistan, telah rusak akibat banjir besar yang membahayakan nyawa penduduk setempat. Bendungan lain di daerah itu juga dilaporkan rusak. 

Ada juga laporan bahwa pengunjuk rasa telah memblokir Jalan Raya Indus, satu-satunya jalan aman antara Hyderabad dan Karachi serta Sindh utara dan seluruh Pakistan di Naseerabad. Para pengunjuk rasa mengklaim anggota parlemen setempat telah membahayakan penduduk dengan mengalihkan air banjir. 

Tiga orang tewas akibat tanah longsor dan banjir di Swat, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, dan pihak berwenang di Nowshera meminta evakuasi segera di tengah banjir yang sangat tinggi di Sungai Kabul. 

Editor : Haryanto

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut